6 Hal Buruk Saat Tidak Mau Evaluasi Kembali Tujuan Hidup
ilustrasi menyusun rencana (pexels.com/Fauxels)
Intinya Sih...
- Tujuan hidup harus dievaluasi secara berkala
- Enggan memeriksa kembali tujuan hidup berdampak buruk
- Ketidakpastian masa depan bisa terjadi akibat tidak merevisi tujuan hidup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tujuan hidup memang membuat kita bersemangat meraih tujuan. Ini merupakan bagian motivasi yang berasal dari diri sendiri. Tapi menyusun tujuan hidup juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Adakalanya kita harus mengevaluasi kembali tujuan hidup yang sudah terencana.
Ternyata tidak semua orang mau mengevaluasi kembali apa yang sudah menjadi target dan ambisi. Seolah tidak mau tahu jika tujuan hidup tidak sesuai dengan batas kemampuan. Padahal, ada kemungkinan buruk akan terjadi saat seseorang tidak mau mengevaluasi kembali tujuan hidup. Kira-kira, apa saja itu?
1. Terdapat perasaan tidak puas
ilustrasi lelah membaca (pixabay.com/Backnk90)Tujuan hidup ibarat menjadi panduan bagi seseorang saat hendak melangkah. Namun, menyusun tujuan hidup bukan berarti merencanakan ambisi secara asal.
Adakalanya kita harus mau memeriksa kembali tujuan hidup yang sudah tercatat. Tapi apakah semua orang mau melakukan tindakan tersebut?
Tentu saja tidak. Padahal, tidak mau memeriksa kembali tujuan hidup bisa membawa pengaruh buruk.
Secara perlahan timbul perasaan tidak puas. Kamu merasa terjebak dan tidak nyaman dengan rangkaian kegiatan sehari-hari. Meskipun sudah berhasil meraih tujuan, tapi tidak pernah menghargai pencapaian.
2. Gampang kehilangan fokus
ilustrasi pusing bekerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)Selama ini, sudahkah kamu bersedia memeriksa kembali tujuan hidup? Baik tujuan dalam hal kecil dan sederhana. Maupun tujuan yang menyangkut ambisi besar. Pada faktanya tujuan hidup harus diperiksa secara berkala.
Tentu ada hal buruk yang akan terjadi saat kamu tidak mau memeriksa kembali tujuan hidup. Salah satunya gampang kehilangan fokus. Kamu terjerumus dalam rutinitas sehari-hari tanpa memiliki visi dan misi yang jelas.
Baca Juga: 7 Hal Membentuk Kesiapan Menghadapi Masalah, Berawal dari Keterpurukan
3. Merasa terbebani dengan ambisi harus dicapai
ilustrasi terbebani kekurangan diri (pexels.com/Kat Smith)Terkadang kita egois memaksakan tujuan hidup yang sudah diluar batas kemampuan. Bahkan tidak mau memeriksa kembali tujuan hidup yang sudah direncanakan. Ambisi membuat seseorang tutup mata dan tutup telinga atas sisi kekurangan dirinya.
Tidak bersedia memeriksa kembali tujuan hidup juga bukan persoalan sederhana. Karena ada dampak buruk yang akan terjadi. Kamu merasa terbebani dengan ambisi yang harus dicapai. Bahkan menjadi orang yang tidak mampu mengaktualisasikan diri secara nyata.
4. Ketidakpastian akan masa depan
ilustrasi merasa takut (pexels.com/Mikhail Nilov)Masa depan harus ditata dengan baik sejak sekarang. Karena ini turut mempengaruhi kehidupan yang bermakna. Tapi jika kita membicarakan tentang masa depan, tentu tidak bisa dipisahkan dari tujuan hidup karena keduanya selalu berkaitan.
Ketika seseorang enggan memeriksa kembali tujuan hidup, ia akan dihadapkan dengan ketidakpastian masa depan. Ia tidak memiliki rencana maupun strategi yang matang. Dalam mempersiapkan masa depan cenderung bertindak gegabah sehingga memicu penyesalan.
5. Kehilangan potensi mengembangkan diri
ilustrasi merasa tertekan (unsplash.com/Christian Erfurt)Setiap orang memiliki hak yang sama untuk mengembangkan diri. Mulai dari mengasah keterampilan, maupun memperluas wawasan. Di sisi lain, tidak semua orang mampu mengembangkan potensi dirinya dengan baik. Ternyata ini berkaitan erat dengan tujuan hidup yang ingin dicapai.
Ketika seseorang tidak mau memeriksa kembali tujuan hidup, sejumlah dampak buruk akan mengikuti. Mereka tumbuh menjadi orang kehilangan potensi mengembangkan diri. Seseorang tidak mampu mengenali bakat dan keunggulan dirinya secara tepat.
6. Pemborosan waktu sekaligus energi
ilustrasi melihat jam (pexels.com/Liza Fotios)Tahukah kamu modal utama dalam menjalani kehidupan yang harus dijaga dengan baik? Keduanya adalah waktu dan energi. Saat keduanya terjaga dengan baik, kamu bisa meraih pencapaian dengan optimal.
Tapi ada kalanya seseorang justru melakukan pemborosan waktu dan energi. Ini terjadi saat seseorang tidak mau memeriksa kembali tujuan hidup. Mereka cenderung menghabiskan waktu sekaligus sumber daya untuk hal-hal yang tidak relevan. Bahkan memaksakan diri dengan ambisi yang jelas-jelas tidak tercapai.
Tujuan hidup harus diperiksa secara teratur dan berkala. Karena perubahan bisa terjadi setiap saat. Ketika kamu enggan memeriksa kembali tujuan hidup, beberapa hal buruk akan menyertai. Mulai dari perasaan tidak puas dalam pencapaian yang sudah diraih. Sampai kehilangan potensi mengembangkan diri.
Baca Juga: 7 Tantangan Mengubah Hobi Menjadi Sumber Pendapatan, Gak Mudah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
