Cerita Tri Suratno Dulu Tak Ingin Kuliah, dapat Beasiswa Kini PNS MA

Ayah kuli bangunan dan ibu tak lulus SD

Bandar Lampung, IDN Times - Tri Suratno adalah alumni Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya. Saat ini ia tercatat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Mahkamah Agung bertugas di Pengadilan Agama Tulangbawang Tengah, Provinsi Lampung.

Pencapaian berhasil direngkuhnya ternyata penuh perjuangan. Mulanya pascalulus SMK 2014, tidak berkeinginan mengenyam pendidikan tinggi. Itu dipicu kondisi perekonomian keluarga.

Namun, tekad dan semangat memicunya untuk meraih beasiswa di perguruan tinggi. Berikut IDN Times rangkum cerita inspiratifnya.

1. Keliling berbagai kampus cari informasi beasiswa

Cerita Tri Suratno Dulu Tak Ingin Kuliah, dapat Beasiswa Kini PNS MAIlustrasi Beasiswa. (IDN Times/Aditya Pratama)

“Apapun yang terjadi itulah yang terbaik bagi kita, siapapun bisa jadi apapun”

Itulah sepatah kalimat menjadikan Tri Suratno kini dapat membanggakan kedua orang tuanya. Ia mengisahkan, setelah lulus SMK tak ingin melanjutkan kuliah karena orang tua hanya bekerja sebagai kuli bangunan dengan penghasilan tidak menentu.

Namun, ia berupaya mencari informasi terkait beasiswa perguruan tinggi di Provinsi Lampung. “Kampus demi kampus saya kunjungi, tak terkecuali Darmajaya,” ujarnya, Rabu (25/8/20210.

Saat sampai di kampus IIB Darmajaya, Ia melihat gedung yang berdiri megah, serta banyak melihat mobil mewah yang terparkir, hampir tidak menyangka bahwa di Darmajaya juga tersedia program beasiswa.

“Di ruang penerimaan mahasiswa baru, saya dijelaskan dengan begitu ramah dan rinci terkait program beasiswa di Darmajaya. Mendengar berita tersebut saya seperti merasakan angin segar dan seperti melihat harapan baru,” tutur Tri.

Baca Juga: Keren! Mahasiswa Darmajaya Lolos Magang di Microsoft dan Bukalapak

2. Tak sia-siakan kesempatan berkuliah

Cerita Tri Suratno Dulu Tak Ingin Kuliah, dapat Beasiswa Kini PNS MAdarmajaya.ac.id

Tri mengatakan, selama proses pendaftaran, diarahkan ke ruang kemahasiswaan untuk mendaftar beasiswa tersebut. Namun saat itu tersebut merupakan hari terakhir pengumpulan berkas beasiswa.

“Kebaikan petugas penerimaan mahasiswa baru, Saya diberikan kesempatan sampai pukul 15.00 WIB untuk melengkapi berkas yang disyaratkan,” imbuhnya.

Mendapatkan kesempatan itu tak disia-siakannya, berkas pun selesai diurus sebelum pukul 15.00 WIB. Tahapan demi tahapan dilewati sampai akhirnya dinyatakan lolos beasiswa Bidik Misi IIB Darmajaya.

“Saya mendaftar S1 Teknik Informatika karena saya ingin meneruskan ilmu yang saya dapat dari bangku SMK, namun pada saat pengumuman diterima di Prodi D3 Teknik Komputer, tanpa berpikir panjang saya pun menerimanya,” kenangnya.

3. Lulusan terbaik D3 dan dapat beasiswa lanjut S1

Cerita Tri Suratno Dulu Tak Ingin Kuliah, dapat Beasiswa Kini PNS MAunsplash.com/terrence thomas

Awal perkuliahan, Tri merasa kesulitan adaptasi. Namun karena meraih beasiswa tekadnya kuat untuk lebih giat lagi belajar.

Berangsur terbiasa, dirinya pun banyak aktif di kegiatan kemahasiswaan di antaranya Student Ambassador International Office 2014, Staf Penerimaan Mahasiswa Baru Darmajaya tahun 2016, Sekretaris Umum UKM Bahasa periode 2015-2016, dan Perwakilan Darmajaya dalam kegiatan Commtech Integrated Initiative di Insitut Teknologi Surabaya bersama 11 negara.

Kelulusan tiba, Tri Suratno tak percaya mendengar pengumuman mendapatkan predikat lulusan terbaik D3 Prodi Teknik Komputer dan mendapatkan beasiswa lanjutan ke S1 Sistem Komputer.

“Momentum yang sangat membahagiakan bagi saya dan keluarga, ketika Ibu saya yang tak lulus SD mendapat kesempatan untuk maju ke atas panggung menerima penghargaan dari Rektor IIB Darmajaya. Perjuangan tersebut saya lanjutkan hingga saya lulus S1 Sistem Komputer dengan IPK 3,83,” bebernya.

4. Sempat bekerja sebagai sekretaris desa

Cerita Tri Suratno Dulu Tak Ingin Kuliah, dapat Beasiswa Kini PNS MAPexels.com/Burst

Sempat bekerja sebagai Sekretaris Desa di Desa Negeri Ulangan Jaya tahun 2019, Tri mencoba mendaftar dalam penerimaan ASN pada instansi Mahkamah Agung Republik Indonesia.

“Seleksi demi seleksi saya lewati mulai dari seleksi Administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar, Seleksi Kompetensi Bidang dan Pemberkasan. Sampai akhirnya saya dinyatakan lolos seleksi CPNS Mahkamah Agung dan mendapatkan penempatan di Lampung, Pengadilan Agama Tulangbawang Tengah,” terangnya.

Baca Juga: 625 Mahasiswa Darmajaya Berkomitmen Bantu Pemulihan Ekonomi Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya