2. Balimau

Balimau sebetulnya merupakan adat berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Namun adat ini juga dilaksanakan oleh masyarakat di Lampung.

Adat atau tradisi dikenal sebagai mandi dengan jeruk nipis. Jika sudah mendekati bulan Ramadan, maka masyarakat di Lampung akan melaksanakan ritual balimau ini.

Selain memakai jeruk nipis, ditambahkan juga bahan-bahan lainnya seperti bunga kenanga, daun pandan serta akar gambelu. Dan bagi masyarakat Lampung, ritual ini sudah menjadi wujud pembersihan jiwa dan raga sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Baca Juga: 7 Makanan Khas Kalianda Lampung Selatan, Bikin Ngiler!

3. Gawi

Upacara pemberian gelar Lampung pada Wali Kota Bandar Lampung. (Instagram/eva_dwiana)

Adat gawi ini merupakan ritual kehidupan dilaksanakan ketika kelahiran sang buah hati dan menjelang pernikahan. Ritual ini bertujuan sebagai rasa syukur atas segala nikmat dan rezeki yang sudah dilimpahkan oleh sang pencipta.

Namun, tidak semua orang dapat mengadakan acara perayaan tersebut. Biasanya ritual ini dilaksanakan masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi berada karena pembiayaan acaranya yang mahal.

4. Ngumbai Lawok

Tradisi Nadran atau sedekah laut masyarakat di Kampung Samadikun, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon berlangsung meriah, Sabtu (15/10/2022) (cirebonkota.go.id)

Ngumbai lawok merupakan upacara adat Lampung dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur dari para nelayan karena telah mendapatkan hasil laut berlimpah. 

Selain itu, mereka juga memohon untuk keselamatan dan perlindungan dari sang pencipta ketika mereka pergi berlayar.

Cara pelaksanaannya yaitu menghanyutkan sebuah kepala kerbau sudah disembelih ke laut sebagai simbol pengorbanan. Adat unik yang satu ini dapat menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Lampung.

5. Djujor

Ilustrasi Mahar Nikah(vncojewellery.coms)

Adat unik lainnya yaitu Djujor yang merupakan ritual adat pernikahan di Lampung. Gadis (Muli) akan dipinang oleh pria bujang (mekhanai) untuk dijadikan sebagai istri.

Si pria bujang ini dan keluarganya perlu membayar bandi lunik atau mahar kepada sang muli. Muli atau gadis ini juga mempunyai permintaan yang disebut dengan kiluan di mana sudah menjadi haknya dan harus dipenuhi oleh si pria.

Adapun ada dua cara yang dapat dilakukan yaitu:

Cara sembunyi atau sabambanga, adalah cara saat si pria melarikan gadis disukainya ke rumahnya. Setibanya di rumah, kepala adat akan melaporkannya kepada keluarga si gadis tersebut bahwa tujuannya yaitu untuk dipersunting.

Cara terang-terangan atau terkahang, adalah cara yang dilakukan si pria langsung mendatangi rumah atau kediaman si gadis dan melamarnya.

Selain itu, terdapat keharusan untuk membawa 24 macam kue adat kepada keluarga si gadis. Dan mahar perlu dibayarkan kepada kepala adat pihak si gadis secara tunai.

6. Ngambabekha

Ilustrasi masyarakat di kawasan hutan adat. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Adat unik yang satu ini dilaksanakan ketika adanya pembukaan hutan yang digunakan sebagai lahan perkebunan atau perkampungan masyarakat. Masyarakat Lampung meyakini bahwa hutan memiliki sang penunggu.

Adat ini dimaksudkan dengan tujuan sebagai jalur perdamaian antara penunggu hutan dengan masyarakat supaya masing-masing tidak saling mengganggu.

Seru juga ya mempelajar adat istiadat di suatu daerah. Menambah pengetahuan kita tentang daerah dan juga harapannya bisa melestarikan adat.

Baca Juga: Taman Purbakala Pugung Raharjo: Lokasi, Keunikan dan Harga Tiket