Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bandar Lampung, IDN Times -Mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) Siti Aqila Nursilmina mendapat kesempatan emas dari program Indonesian Internasional Student Mobility Award Professional Program Enterpreneur (IISMA-E).
Itu merupakan skema terbaru dari program IISMA dikhususkan untuk pembelajaran terkait wirausaha atau bisnis. Program ini dijalankan selama satu semester mulai dari rangkaian pra-keberangkatan, pengalaman di luar negeri, dan sesi mentoring setelah tiba di Indonesia .
"Nantinya saya akan belajar selama enam sampai delapan minggu di Curtin University , Australia. Dimulai sejak 11 November hingga 20 Desember 2024," kata Aqila, Senin (9/9/2024).
Baca Juga: Unila Uji Coba Bahan Bakar dari Kelapa Sawit, Lebih Ramah Lingkungan
1. Optimis meski tak banyak pengalaman di bidang wirausaha
Siti Aqila Nursilmina mahasiswi Unila diterima program Indonesian Internasional Student Mobility Award Professional Program Enterpreneur (IISMA-E) (dok/officialunila) Aqila menceritakan, sejak sekolah menengah pertama memang sudah jatuh hati pada bahasa Inggris. Tak heran jika ia bermimpi untuk pergi ke luar negeri. Menurutnya, dalam mengikuti program tersebut, ia hanya memiliki pengalaman usaha berjualan buket bunga dan tak pernah mengikuti lomba terkait wirausaha.
"Saya punya ambisi untuk ikut program pertukaran apapun programnya. Pokoknya harus daftar walaupun hasilnya gagal atau berhasil. Setidaknya sudah mencoba. Salah satu prinsip yang saya pegang yakni berani mencoba, atau selamanya bertanya-tanya apa yang bisa saja terjadi daripada nanti saya menyesal di akhir. Gagal itu wajar kok,” terang Aqila.
2. Bakal mengenalkan budaya Lampung pada masyarakat global
Siti Aqila Nursilmina mahasiswi Unila diterima program Indonesian Internasional Student Mobility Award Professional Program Enterpreneur (IISMA-E) (dok/officialunila) Menurut Aqila, selama mempersiapkan essai, dokumen, business plan ia cukup kewalahan karena bersamaan dengan progam magang sedang ia jalani. Mengingat waktu magang cukup penuh sejal pagi hingga sore hari, Aqila mengerjakan persiapan program tersebut setiap malam saat pulang bekerja. Tak jarang ia harus membagi waktu dan melawan rasa malas, serta rasa lelah.
“Selain fokus pada studi mungkin saya lebih memperkenalkan dan berdiskusi tentang Indonesia baik kepada masyarakat global atau memberi tahu temanku di sana tentang kebudayaan Lampung, sejarahnya secara langsung dan menampilkan bagaimana kehidupan yang beragam. Namun yang paling penting yakni membangun dan memperluas koneksi saya dengan bergabung bersama komunitas di Australia,” ujarnya.
3. Sudah menyusun strategi sejak awal perkuliahan
Menurut Aqila, proses pendaftaran mengikuti IISMA-E, tidak jauh berbeda dengan rangkaian program pendaftaran IISMA lainnya, yang membedakan yakni pembuatan business plan. Bagi mahasiswa yang pernah atau sedang memiliki usaha, bahkan pernah mengikuti lomba business case Competition , program IISMA-E merupakan wadah pengembangan yang cocok.
"Sejak awal perkuliahan, saya memang mempunyai tujuan mengikuti pertukaran pelajar. Saat semester tiga, juga sudah mempunyai rencana untuk mengikuti magang pada semester enam dan mengikuti pertukaran mahasiswa khususnya IISMA di semester tujuh," terangnya.
