TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Veteran Bandar Lampung: Seperti Ada Tapi Tidak Ada

LVRI Bandar Lampung mendapat bantuan sebesar Rp50 juta

LVRI Bandar Lampung ketika menerima penghargaan dari Pemkot Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Bandar Lampung, IDN Times - Meski kulitnya sudah keriput karena termakan usia, Kapten Purnawirawan Ramono di usianya ke-71 tahun masih terlihat sangat gagah dan bugar ketika menghadiri Upacara Bendera HUT ke-77 Republik Indonesia di Bandar Lampung. Saat upacara, seragam veteran melekat pada tubuhnya.

Ketua Legiun Vareran Republik Indonesia (LVRI) Kota Bandar Lampung itu mengatakan sebagai manusia biasa, ia dan semua anggota veteran lainnya di LVRI Bandar Lampung memang sudah sangat tua semua.

“Sebenarnya kita diminta datang 10 orang. Tapi untuk mendatangkan 10 orang saja rasanya sulit sekali, karena mayoritas vdteran ini sudah sangat sepuh. Bahkan yang tertua itu ada 97 tahun,” kata Ramono diwawancarai usai mendapatkan penghargaan kemerdekaan di Lapangan Korem Saburai Bandar Lampung, Rabu (17/8/2022).

Baca Juga: HUT ke-77 RI, Sang Saka Merah Putih Raksasa Berkibar di Bukit Sepagoh

1. Abdi LVRI mendapatkan penghargaan dari pemkot tahun ini

Pengibaran bendera merah putih di Lapangan Korem Saburai. (IDN Times/Istimewa)

Dalam rangka menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan RI sampai pahlawan COVID-19, Pemerintah Kota Bandar Lampung memberikan penghargaan kepada orang-orang hebat tersebut di Hari Kemerdekaan RI ini.

LVRI Bandar Lampung diberikan bantuan uang tunai sebesar Rp50 juta. Selain LVRI, juga ada ormas veteran lainnya seperti Pepabri (Persatuan Purnawirawan Warakawuri TNI dan Polri) dan PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI dan AD).

Sedangkan lainnya adalah linmas, bhabinkamtibmas, babinsa, RT, kepala lingkungan, lurah, hingga camat pun mendapat penghargaan sebagai pahlawan COVID-19.

2. Banyak veteran menyembunyikan diri dan tak mau didaftarkan ke dalam LVRI

Paskibra Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Ramono mengatakan, hingga saat ini, jumlah veteran terdata di LVRI Bandar Lampung adalah sekitar 80 orang. Namun itu hanya angka semata, pasalnya meski terdata, sebagian besar veteran ini secara fisik sudah tidak kuat lagi beraktivitas.

“Maka kami itu seperti ada, tapi orang-orangnya gak ada. Fisiknya sudah gak mampu. Berbeda dengan Pepabri, mereka adalah pensiunan, makanya masih muda-muda,” katanya.

Namun dari jumlah secara administratif, Ramono mengatakan masih sangat banyak veteran yang tidak terdaftar atau tidak mau didaftarkan. “Seperti ibu-ibunya itu juga kan sebenarnya masih ada, tapi mereka gak mau didaftarkan,” imbuhnya.

3. Penghargaan tertinggi veteran

LVRI Bandar Lampung ketika menerima penghargaan dari Pemkot Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Menurut Ramono, penghargaan tertinggi veteran adalah penghargaan dari presiden berupa surat wasiat atau ia menyebutnya surat sakti. Jika mereka telah mendapatkan surat tersebut maka gelar veteran betul-betul ada pada mereka. 

“Misalnya ikut operasi ke Timur Tengah, Timor Timur yang pertama, itu dapat piagam penghargaan dari presiden. Itu mereka berhak menjadi legiun veteran yang dimakamkan di taman makam pahlawan,” jelasnya.

Veteran asal Kodim Tanggamus ini juga menambahkan, perwira-perwira yang telah mendahuluinya itulah yang telah banyak berjuang khususnya pada saat Operasi Trikota, Dwikora, dan perjuangan lainnya.

Baca Juga: Keren! Merah Putih Berkibar di Bawah Laut Pulau Pahawang

Berita Terkini Lainnya