TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Alasan Tidak Selalu Bergantung Persetujuan Orang Lain

Sudut pandang orang lain tidak selalu objektif

ilustrasi diskusi (pexels.com/Jopwell)

Intinya Sih...

  • Keberadaan orang lain memberi saran dan masukan, namun bergantung pada persetujuan mereka membuat kita kehilangan kemandirian.
  • Sudut pandang orang lain tidak selalu objektif karena dipengaruhi oleh referensi pribadi atau kepentingan tertentu.
  • Bergantung pada persetujuan orang lain menghambat langkah, bahkan bisa dimanfaatkan untuk mencapai kepentingan pihak-pihak tertentu.

Keberadaan orang lain memang bisa menjadi bahan pertimbangan. Mereka memberi saran dan masukan yang cukup membantu dan memperluas sudut pandang.

Tapi bagaimana jadinya jika kita menjadi orang yang selalu bergantung pada persetujuan orang lain? Menjadikan mereka sebagai patokan utama dalam mengambil keputusan penting dan prioritas.

Sikap demikian ini harus dievaluasi kembali agar tidak menyesal di kemudian hari. Alangkah baiknya kita tidak selalu bergantung pada persetujuan orang lain.

Baik mengenai keputusan dalam hal kecil, maupun keputusan yang menyangkut urusan-urusan besar dalam hidup. Pastinya ada alasan utama mengenai tindakan tersebut. Mengetahui keempat hal ini, mari evaluasi kembali jika merasa memiliki sikap selalu bergantung pada persetujuan orang lain.

1. Sudut pandang orang lain tidak selalu objektif

Ketika dihadapkan suatu persoalan, kerap melibatkan orang lain di dalamnya. Sebenarnya tidak salah kita mengambil keputusan demikian.

Keberadaan orang lain memang bisa dijadikan bahan pertimbangan. Terutama mengenai saran dan masukan bersifat mendukung.

Meskipun begitu, kita tidak bisa berpatokan kepada orang lain secara penuh. Apalagi mengenai urusan dalam skala besar dan jangka panjang.

Mengapa tidak boleh bergantung pada persetujuan orang lain? Karena sudut pandang mereka tidak selalu objektif.

Tidak jarang pemikiran sudah dipengaruhi referensi pribadi atau kepentingan pihak-pihak tertentu. Bergantung pada persetujuan orang lain, kita akan semakin jauh dari tujuan utama yang harus dicapai.

Baca Juga: 5 Bahaya Bersikap Fanatik pada Satu Kota, Susah Adaptasi saat Pindah

2. Tidak semua orang mengetahui permasalahan secara detail

Kebiasaan buruk jarang disadari adalah selalu meminta persetujuan orang lain. Seolah keputusan mereka menjadi pondasi utama yang tidak boleh dibantah.

Padahal ini yang membuat kita tumbuh menjadi individu tidak mandiri. Alangkah baiknya meminta persetujuan orang lain hanya sebagai masukan sekadarnya.

Ini didukung alasan penting dan logis. Karena tidak semua orang mengetahui permasalahan secara detail. Beberapa hanya mengetahui sekilas atau dari cerita orang lain.

Persetujuan dari orang-orang seperti ini yang akan menghambat langkah. Bahkan keputusan yang sudah diambil tidak bisa menyelesaikan permasalahan secara total.

3. Menghindari tindakan manipulasi

Kebiasaan kita adalah bergantung pada persetujuan orang lain. Jika tidak ada saran dan masukan dari mereka, cenderung tidak berani melangkah dan menunda-nunda keputusan.

Tindakan seperti ini tidak bisa dibenarkan sama sekali. Menjadi kesalahan besar jika kita menjadi individu yang selalu bergantung pada persetujuan orang lain.

Mengapa ini tidak boleh dilakukan? Salah satu tujuannya untuk menghindari tindakan manipulasi. Orang yang selalu mencari persetujuan mungkin lebih mudah dikendalikan.

Bahkan sampai dimanfaatkan untuk mencapai kepentingan pihak-pihak tertentu. Sedangkan kita tidak memperoleh keuntungan apapun dari pencapaian tersebut.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya