TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keren! Mahasiswa UIN RIL Inovasi Bikin Tabir Surya Bahan Herbal

Bahan dari ekstrak kunyit dan ganggang hijau

Mahasiswa UIN RIL membuat inovasi berupa tabir surya (sunscreen) dengan bahan herbal yaitu ektrak kunyit dan ganggang hijau. (IDN Times/Istimewa).

Bandar Lampung, IDN Times - Kontingen UIN Raden Intan Lampung (RIL) berhasil menorehkan prestasi ajang Olimpiade Agama, Sains dan Riset (OASE) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI)  pertama se-Indonesia 2021 di UIN Ar Raniry Banda Aceh.

Prestasi tersebut yakni Juara 2 cabang Story Telling, Juara 2 Sains Biologi, Juara Harapan 1 Karya Inovasi Produk Halal dan Ketahanan Pangan, Juara Harapan 2 Dai’ah, dan Juara Harapan 3 Business Plan. Hasil dari grand final ini diumumkan pada acara penutupan OASE, Sabtu (27/11/2021).

Dengan perolehan tersebut, UIN RIL dapat bersaing dengan 184 PTKI se-Indonesia dalam ajang Kontestasi dua tahunan yang pertama kali ini.

Baca Juga: Tiga Kampus Bandar Lampung Jadi Lokasi Muktamar NU ke-34

1. Rektor cukup puas prestasi diraih kontingen

Ketua PWNU Lampung, M. Mukri (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Rektor UIN RIL, Prof Moh Mukri mengatakan, cukup puas atas prestasi yang dicapai oleh mahasiswa ini. Dia berharap prestasi ini terus ditingkatkan.

“Alhamdulillah, kita mampu meraih beberapa juara pada OASE PTKI yang pertama ini. Yang lebih penting yaitu kita akan terus meningkatkan kualitas akademik dan softskill mahasiswa, agar kita selalu siap untuk berprestasi,” ucapnya

Ajang OASE, mahasiswa UIN RIL membuat inovasi berupa tabir surya (sunscreen) dengan bahan herbal yaitu ektrak kunyit (Curcuma Longa L.) dan ganggang hijau (Haematococcus Pluvualis). Mahasiswa pembuat inovasi ini atas nama Nimas Ayu Nurdian Ningsih, Fikri Fitrizon, dan Karina. Ketiganya merupakan mahasiswa prodi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Karya Inovasi ini berhasil menyisihkan 53 tim peserta lainnya dan tembus ke dalam babak final Olimpiade Agama, Sains, dan Riset (OASE) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia di UIN Ar-Raniry Aceh tahun 2021 cabang lomba Karya Inovasi Produk Halal dan Ketahanan Pangan.

Dalam babak final, tim harus mempresentasikan hasil karya inovasinya di hadapan Dewan Juri dan dipamerkan di arena expo UIN Aceh 25-28 November 2021 lalu.

2. Hasil penelitian akan dipublikasikan jurnal terakreditasi

Berbagai sumber

Salah satu peneliti, Karina, menjelaskan, latar belakang dari temuannya ini di antaranya karena bahaya paparan sinar UV terhadap kulit yang dapat menimbulkan eritema dan kanker kulit. Tabir surya diakuinya dapat memproteksi kulit dari paparan sinar UV tersebut.

“Produk tabir surya yang banyak beredar didominasi bahan kimia sintetik yang menimbukkan efek samping. Kita coba memanfaatkan keanekaragaman sumber daya hayati di Indonesia yang melimpah,” jelasnya.

Dia menyampaikan, krim tabir surya ini dianggap efektif dan aman sebagai upaya perlindungan kulit dari paparan sinar UV yang berlebih. “Penelitian kita sudah melalui beberapa tahap, diantaranya pembuatan ekstrak kunyit dan ganggang hijau, formulasi krim, persiapan uji, dan krim diuji pada hewan percobaan,” sambung Karina.

Selain menjadi krim, hasil penelitiannya ini juga akan dipublikasikan pada jurnal terakreditasi. Krim ini diberi nama Muli Suncreen Herbal.

3. Beri konsultasi gratis

freepek.com/jcomp

Tim peneliti lainnya, Fikri Fitrizon, menjelaskan tim sengaja membawa alat skin analyzer untuk memberikan konsultasi gratis kepada pengunjung karena sesuai dengan hasil karya inovasi yang dipamerkan. “Kami memang menyiapkan alat skin analyzer ini sebagai penunjang hasil karya inovasi kami, jadi saling mendukung,” katanya.

Tim peneliti lain, Nimas, memaparkan, hasil karya inovasi ini sangat bermanfaat untuk memcegah bahaya paparan sinar UV terhadap kulit dan relatif lebih aman digunakan karena terbuat dari bahan herbal yaitu ekstrak kunyit dan ganggang hijau. “Hasil inovasi kami ini dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV yang berbahaya dan dibuat dengan memanfaatkan keanekaragaman sumber daya hayati di Indonesia yang sangat melimpah,” ujarnya.

“Kami berharap hasil karya inovasi ini dapat lebih dikembangkan sehingga bisa lebih bermanfaat bagi orang banyak,” tambah Nimas.

Baca Juga: Fakta UIN RIL Kembali Terima Penghargaan Green Metric UI

Berita Terkini Lainnya