Cerita Andri Saprianto Rintis Batik Tulis Lampung, Nihil Skill Batik
Deandra Batik kini dikenal publik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times – Usaha ditekuni bangkrut, tidak memiliki keahlian khusus, dan bingung cara memasarkan produk menjadi kenangan berkesan Andri Saprianto selaku pemilik home industri batik tulis Deandra Batik. Lika-liku menekuni usaha tersebut menjadi guru berharga baginya.
Belajar dari pengalaman, bekerja keras, selalu inovatif dan kreatif menjadi kunci bagi Andri sebagai pelaku usaha hingga merengkuh kesuksesan. Ia berbagi cerita saat ditemui IDN Times di rumah produksi batik tulis miliknya di Jalan Garuda Nomor 3, Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung, Selasa (4/8/2020).
1. Mulanya bisnis kopi di Lampung Barat
Andri menyatakan, baru menekuni usaha batik tulis November 2016. Pasca lulus kuliah, ia mulanya bisnis kopi di Kabupaten Lampung Barat 2015 silam. Bisnis kopi menurutnya, ada spekulasi tinggi terkait harga jual di pasaran.
“Usahanya bangkrut, saya putuskan pulang ke Bandar Lampung sempat tujuh bulan nganggur. Ide tertarik bisnis batik mulanya dari istri yang ada basic membatik. Kalau saya sama sekali gak ada,” jelas lulusan Tehnik Informartik IIB Darmajaya ini.
Saat merintis usaha batik tulis, Andri baru memiliki dua pegawai direkrut dari masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Ia juga terkendala pemasaran produk. “Awal produksi 20 kain, tapi ga terjual sama sekali. Sampai akhirnya kami berpikir untuk datangi satu-persatu kantor dinas tawarkan kain yang kami bikinke pegawai. Dari situ mulai ada yang tertarik beli,” kenangnya.
Baca Juga: Guru SMP Lampung Bikin Kerajinan Patung Berbekal Batang Akar Kayu
Baca Juga: Ada Rumah Singgah Isolasi COVID-19 di Kampung Tangguh Pinang Jaya