TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Berdayakan Masyarakat Desa

Bupati termuda di Provinsi Lampung

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona. (Instagram.com/dendi_ramadhona).

Pesawaran, IDN Times - Muda dan berprestasi, itulah sosok Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona. Ini merupakan periode keduanya menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Pesawaran. Sebelumnya ia menjabat sebagai Bupati Pesawaran  bersama Eriawan periode 2016-2020.

Saat periode pertama, ia termasuk bupati termuda di Indonesia. Di periode kepemimpinan kedua, ia menggandeng Marzuki sebagai wakil bupati.

 Seperti apakah sosok Dendi Ramadhona? Berikut IDN Times rangkum dihimpun dari berbagai sumber.

1. Latar belakang pendidikan

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona. (Instagram.com/dendi_ramadhona).

Dendi Ramadhona lahir di Tanjung Karang, Bandar Lampung 4 Juli 1983. Pendidikannya dimulai di SD Negeri 2 Bandar Lampung 1989- 1995. Setelah lulus ia melanjutkan pendidikan jenjang SMP di SMP Negeri 2 Bandar Lampung 1995-1998. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 10 Bandar Lampung 1998-2001.

Setelah lulus SMA, ia melanjutkan jenjang Pendidikan sarjana di Universitas Sangga Buana Bandar Lampung jurusan Teknik Sipil 2002-2007.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 di Pesawaran Sering Terlambat, Bupati Minta Maaf

2. Peduli pemberdayaan masyarakat desa melalui berbagai program

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona. (Instagram.com/dendi_ramadhona).

Sebagai bupati, Dendi semaksimal mungkin memberdayakan masyarakat desa di Pesawaran. Dendi mengusung program Gerakan Desa Ikut Sejahtera (Gadis).

Ia kerap mengadakan berbagai macam lomba yang diselenggarakan di 44 desa yang ada di Kabupaten Pesawaran. Adanya program pemberdayaan ini mampu membuat masyarakat merealisasikan kesejahteraan desa dan membangun desa mandiri.

Menurut Dendi, desa mandiri harus memenuhi unsur ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, serta ketahanan ekologi dan lingkungan. Maka dari itu, ia menargetkan 50 persen dari 144 desa harus menjadi desa mandiri.

3. Periode kedua sebagai bupati gagas program Bujang

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona. (Instagram.com/dendi_ramadhona).

Di periode kedua kepemimpinan sebagai bupati, Dendi kembali meluncurkan program Badan Usaha Jejama Berkembang (Bujang). Konsepnya, setiap desa diberikan stimulus sebesar Rp100 juta melalui APBD untuk penguatan BUMDes guna membantu permodalan UMKM yang ada di desa.

Program ini berbentuk simpan pinjam ditransfer melalui rekening desa yang selanjutnya akan diperuntukan bagi BUMDes untuk membantu permodalan UMKM di desa setempat. Kedua program tersebut sukses membuat masyarakat Pesawaran menjadi masyarakat dengan desa yang mandiri dan berkembang.

4. Program masa pandemik COVID-19

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona. (Instagram.com/dendi_ramadhona).

Di masa pandemik COVID-19, banyak sekali masyarakat Pesawaran yang terkena dampak. Hal ini mengganggu berbagai macam sektor masyarakat mulai dari pertanian, perekonomian, pendidikan, dan masih banyak lagi.

Menanggapi hal ini, Dendi mewanti-wanti jangan sampai ada kelaparan di Kabupaten Pesawaran. Ia menerapkan 5 Langkah Strategis Kebijakan Pangan selama masa pandemi ini.

Caranya, memaksimalkan lahan-lahan produksi pertanian untuk memenuhi cadangan pangan bahkan bisa melebihi kebutuhan pangan yang ada atau surplus, Menjaga stabilitas harga produksi pangan bekerjasama dengan masyarakat untuk memproduksi bersama.

Selain itu, mendorong kebijakan pangan mandiri memanfaatkan pekarangan rumah masyarakat untuk dijadikan lahan berkebun. Ada juga pembagian Cluster Data Jaring Pengaman Sosial dengan pemerataan bantuan terdampak COVID kepada masyarakat, stimulus bantuan pangan dengan mendistribusikan bahan pangan dari petani setempat yang telah dibeli oleh BUMD.

Baca Juga: Wakaf Tanah, Cara Brigif 4 Marinir/BS Rayakan HUT TNI ke-76

Berita Terkini Lainnya