TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Tari Sekura, Tarian Adat Sarat Makna di Lampung Barat

Kini dirayakan secara masif dan sedot animo banyak peserta

pesta sekura (instagram.com/endangguntorocanggu)

Lampung Barat, IDN Times - Lampung merupakan provinsi yang kaya akan kebudayaan, termasuk tarian adat. Salah satu tarian ada  berasal dari Lampung adalah Tari Sekura, berikut merupakan uraiannya.

1. Sudah ada sejak zaman Hindu

Tari Sekura Lampung. (indonesiakaya.com).

Menurut penelitian dan literasi, pesta Sekura sudah ada dari zaman Hindu. Peserta akan memakai topeng sebagai jelmaan dari orang dikutuk oleh dewa karena perbuatan tidak terpuji.

Perbuatan tidak terpuji disinggung di sini adalah tidak mengakui dewa sebagai sesembahan. Sehingga wajah mereka menjadi buruk rupa seperti pada topeng Sekura. 

Baca Juga: Temiangan Hill Lampung Barat: Lokasi, Rute dan Fasilitas

2. Ada juga penelitian menyatakan sekura berarti penutup wajah

pesta sekura (instagram.com/endangguntorocanggu)

Penelitian lainnya menyatakan, Sekura berasal kata dari “Sekukha” berarti penutup muka atau wajah. Sekura merupakan hasil karya untuk pemujaan kelompok Buay Tumi di zaman pra sejarah yang menganut kepercayaan animisme. 

Buay Tumi merupakan salah satu suku di Lampung paling tua dan mendiami tanah kelahirannya. Sekura diperagakan dengan tujuan untuk mengundang roh leluhur dan penguasa alam agar terhindar dari bala, tari ini diperagakan oleh sekelompok Buay Tumi di tempat keramat atau pemujaan. 

3. Sejarah dan makna

sekura kamak (instagram.com/arthadinata_ar)

Masyarakat dari adat Saibatin di Kota Liwa, Lampung Barat, mengalami kesulitan dalam menyebutkan huruf “R”. Maka dalam tata bahasa Lampung, terdapat huruf “KH” untuk menggantikan huruf “R” yang mengakibatkan kata “Sekukha” melebur menjadi kata “Sekura”.

Dari segi bahasa Sekura berarti “topeng”, namun secara harfiah Sekura merupakan topeng penutup wajah menggambarkan berbagai sifat dan ekspresi yang ada di bumi. 

4. Jenis tari

pesta sekura (instagram.com/ekafendiaspara_alliwa)

Tari Sekura memiliki 2 jenis, yaitu :

Sekura Kamak/Cakak, merupakan Tari Sekura dimainkan oleh penari laki-laki dewasa dengan aksesori seperti dedaunan sulur menjuntai dan sekura berasal dari pahatan kayu atau pelepah pohon pinang. Sekura Kamak dimainkan sebagai penghibur penonton (pengunjung).

Sekura Betik / Kecah / Helau, merupakan Tari Sekura dimainkan penari laki-laki remaja dengan topeng berbahan kain dan berkacamata hitam. Ada juga aksesori lain seperti selindang miwang sebagai penutup kepala dan terdapat kain panjang menggantung pada bagian pinggang. Sekura Betik justru dimainkan hanya sebagai peramai (pendukung acara agar semakin meriah) peserta.

5. Pesta sekura kekinian

Acara adat sekura Lampung Barat (Instagram.com/Dedioktawijaya)

Meskipun sudah tidak lagi perang dengan menggunakan senjata, namun masyarakat Lampung Barat menganggap bulan Ramadan sebagai masa peperangan karena orang beragama Islam harus berpuasa, melawan lapar, haus dan hawa nafsunya selama sebulan. Setelah ‘berperang’selama sebulan penuh, datang hari kemenangan yaitu Hari Raya Idul Fitri merupakan momen bahagia setelah melewati masa-masa perang tersebut.

Karena itulah, pesta peragaan Sekura sudah menjadi tradisi silaturahmi lebaran antar desa di Lampung Barat dengan melambangkan rasa bahagia dirayakan bersama seluruh masyarakat tanpa memandang status sosial. 

Baca Juga: 6 Makanan Khas Lampung Barat, Rasanya Bikin Lidah Bergoyang!

Berita Terkini Lainnya