5 Tipe Ortu Helikopter Jarang Disadari, Picu Anak Stres!

Tipe orang tua terlalu mencampuri kehidupan anaknya

Menjadi orang tua bukanlah tugas mudah dan setiap orangtua memang mempunyai pola pengasuhan yang berbeda pula. Apakah salah? Tentu tidak.

Tapi dalam kasus orang tua helikopter atau orang tua otoriter atau controlling parent, terkadang sifat ‘sombong’ dan sok tahu akan segala hal, para orangtua ini membuat anak akan kesulitan menjalani kehidupannya bahkan hingga dia dewasa.

Mengaku lebih berpengalaman, seringkali membuat orang tua mencampuri kehidupan anaknya, sehingga apa pun yang dilakukan oleh sang anak harus seizin orang tua. Kalau dibiarkan bukan hal yang mustahil ketika nantinya, ketika dewasa dan bermasalah dengan orang lain, sang anak akan berlindung di ketiak orang tuanya dan membiarkan ortu yang menyelesaikan masalahnya. Tapi apakah ini sehat?

Mengutip laman Parents, penggunaan istilah helicopter parent pertama kali disebutkan dalam buku Parents and Teenagers tahun 1969 oleh Dr. Haim Ginott’s. Dalam buku tersebut, beberapa remaja merasa orangtua selalu membayang-bayangi mereka dari atas layaknya sebuah helikopter. Istilah orangtua helikopter pun semakin populer dan masuk ke dalam kamus di tahun 2011.

Tidak mau ‘kan anak kita mengalami pengalaman buruk tersebut karena kesalahan orang tua dalam mengasuh? Karena itu, yuk hindarilah beberapa tanda orang tua helikopter ini mungkin saja dilakukan tanpa kita sadari.

1. Mencampuri semua aspek kehidupan anak 

5 Tipe Ortu Helikopter Jarang Disadari, Picu Anak Stres!news.iium.edu.my

Salah satu tanda orangtua helikopter adalah mencampuri segala urusan anak, baik itu urusan pribadi, sekolah, hingga pertemanan. Dari laman Mind Body Green, Weena Cullins, LMFT, terapis keluarga mengatakan, pola asuh helikopter bisa dimulai sejak usia prasekolah dan berlanjut selama kuliah.

Jika dibiarkan terlalu lama, bukan tak mungkin sang anak tidak bisa berpikiran dewasa hingga tua nanti. Duh!

2. Mengharapkan anak menjadi salinan orang tua

5 Tipe Ortu Helikopter Jarang Disadari, Picu Anak Stres!twitter.com/thesun

Tak jarang orang tua akan mengontrol anak dengan memberikan tanggung jawab seperti orang dewasa. Bahkan bisa jadi, anak justru menjadi pengasuh orang tua.

Jika anak tidak mampu melakukan hal tersebut, tidak segan-segan orang tua akan menindasnya dengan perkataan atau fisik. Pokoknya orang tua akan memaksa anak untuk seperti mereka yang ‘sempurna’, padahal kenyataannya adalah sebaliknya.

Baca Juga: 5 Alasan Anak Sulit Lepas dari Orang Tua Setelah Menikah

3. Begitu anak mengambil keputusan sendiri, orang tua akan mengkritik habis-habisan

5 Tipe Ortu Helikopter Jarang Disadari, Picu Anak Stres!teens.lovetoknow.com

Orang tua helikopter bermasalah dengan emosinya sehingga ketika merasa tidak senang, mereka tidak ragu untuk mencela dan mengkritik habis-habisan. Sebagai contoh, orang tua akan ‘mengatai’ anaknya berselera rendah ketika dia memakai baju sesuai pilihannya sendiri.

Ini akan berbeda ketika sang anak memakai pakaian dipilih atau dibeli orang tuanya meski sang anak merasa tidak nyaman.

4. Standar dipatok terlalu tinggi dan tidak akan bisa dicapai oleh anaknya

5 Tipe Ortu Helikopter Jarang Disadari, Picu Anak Stres!indiatvnews.com

'Bagai pungguk merindukan bulan', orangtua helikopter akan memasang standar dipatok terlalu tinggi sehingga anak tidak akan bisa mencapainya. Namun bukannya terimakasih pada anaknya mau berusaha keras menyentuh standar tersebut, orang tua ini justru merasa sangat kecewa pada anaknya.

Padahal bisa jadi, standar dipatok oleh orang tua helikopter ini hanya bisa dicapai manusia super.

5. Aturan dibuat sangatlah kaku

5 Tipe Ortu Helikopter Jarang Disadari, Picu Anak Stres!medium.com/@alonshwartz

Tanda lain orang tua terlalu mengontrol anak-anaknya adalah menciptakan suasana mencekam dalam keluarga. Aturan dan batasan sangatlah kaku tanpa penjelasan jelas. Selain itu, orang tua juga tidak memerhatikan pendapat anaknya terhadap aturan tersebut.

Sebenarnya aturan yang super kaku ini menjadi pertanda orang tua mempunyai kecemasan tersendiri pada anaknya. Dengan pengendalian penuh atas anaknya ini, harapannya dia tidak merasa cemas. Padahal dalam kenyataannya, orangtua seperti ini tidak akan pernah merasa tenang dengan apapun yang dilakukan oleh anaknya.

Sebelum terlambat, yuk coba ubahlah sedikit pola asuh helikopter ini. Tidak ada salahnya memulai dengan memberikan kepercayaan atas apa yang diputuskan oleh sang anak. Kita bisa memulainya dari hal kecil terlebih dulu, misalnya ingin menggunakan baju apa, makan dengan menu apa, atau hal-hal kecil yang membuat sang anak mulai didengarkan suaranya. Nantinya sedikit demi sedikit, kita merasa aman memberikan kepercayaan padanya atas keputusan yang lebih besar.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Bonding Time Antara Ayah dan Anak Perempuan

IamLathiva Photo Community Writer IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya