5 Alasan Orang Tua Melarang Anak Merantau, Khawatir?

Merantau, mimpi atau mimpi buruk?

Bagi sebagian besar anak muda di Indonesia, merantau adalah mimpi ingin diwujudkan. Merantau bisa membuka cakrawala baru, memberikan kesempatan emas dan menantang diri untuk tumbuh dan berkembang.

Namun, bagi sebagian orang tua, merantau adalah mimpi buruk ingin dihindari. Merantau bisa membawa ancaman, risiko,dan masalah baru bagi anaknya belum siap menghadapi dunia luar. Lalu, apa saja alasan orang tua melarang anaknya untuk merantau? Berikut ini lima alasan sering muncul.

1. Cemas akan nasib anak di tempat baru

5 Alasan Orang Tua Melarang Anak Merantau, Khawatir?ilustrasi orangtua (pexels.com/MART PRODUCTION)

Orang tua pasti ingin anaknya selalu aman dan sehat di mana pun berada. Namun, dengan merantau, orang tua tidak bisa lagi mengawasi dan melindungi anaknya dari berbagai bahaya mungkin terjadi di tempat baru, seperti kecelakaan, kriminalitas, penyakit atau bencana alam.

Orang tua juga tidak yakin apakah anaknya bisa menjaga kesehatan dan kebersihan diri dengan baik di lingkungan berbeda dari rumah.

2. Takut kehilangan hubungan dan keakraban dengan anak

5 Alasan Orang Tua Melarang Anak Merantau, Khawatir?ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Albert Rafael)

Orang tua ingin selalu berkomunikasi dan bersama dengan anaknya. Namun, dengan merantau, orang tua khawatir anaknya akan jarang menghubungi atau pulang ke rumah.

Orang tua juga khawatir anaknya akan terpengaruh oleh budaya dan gaya hidup berbeda dari keluarga, sehingga menimbulkan perpecahan dan pertentangan antara orang tua dan anak.

Baca Juga: 5 Tips Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Bagi Kamu yang Pemalu

3. Merasa tidak yakin dengan kemampuan anak

5 Alasan Orang Tua Melarang Anak Merantau, Khawatir?ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Kindel Media)

Orang tua ingin anaknya sukses dan bahagia di tempat baru. Namun, dengan merantau, orang tua merasa anaknya belum memiliki keterampilan, pengetahuan atau pengalaman cukup untuk bersaing dan bertahan di tempat baru.

Orang tua juga khawatir anaknya akan mengalami kesulitan dalam hal akademik, pekerjaan, atau sosial di tempat baru.

4. Ingin mempertahankan tradisi dan nilai-nilai keluarga

5 Alasan Orang Tua Melarang Anak Merantau, Khawatir?ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Elina Fairytale)

Orang tua ingin anaknya tetap menghormati dan mengikuti tradisi dan nilai-nilai keluarga telah diajarkan sejak kecil. Namun, dengan merantau, orang tua merasa anaknya akan melupakan atau meninggalkan tradisi dan nilai-nilai keluarga menjadi identitas dan warisan mereka.

Orang tua juga mengharapkan anaknya akan menikah dan memiliki keturunan di dekat rumah, sehingga dapat membantu dan mendukung orang tua di masa tua.

5. Tidak mau melepaskan ketergantungan pada anak

5 Alasan Orang Tua Melarang Anak Merantau, Khawatir?ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Kindel Media)

Orang tua ingin anaknya tetap bergantung pada mereka. Namun, dengan merantau, orang tua merasa bahwa anaknya akan menjadi mandiri dan tidak membutuhkan bantuan atau dukungan dari orangtua lagi.

Orangtua juga mengandalkan anaknya sebagai sumber pendapatan atau tenaga kerja di rumah, sehingga tidak mau kehilangan kontribusi dari anak.

Merantau adalah pilihan memiliki banyak manfaat bagi perkembangan diri dan karier anak muda. Namun, tidak semua orang tua mendukung keputusan anaknya untuk merantau karena berbagai alasan bersifat subjektif maupun objektif.

Untuk itu, penting bagi anak muda ingin merantau untuk berkomunikasi dengan baik dengan orang tua dan memberikan penjelasan serta bukti tentang rencana dan tujuan mereka dalam merantau. Anak muda juga harus tetap menjaga hubungan baik dengan orang tua dan keluarga meskipun berada jauh dari rumah.

Baca Juga: 5 Alasan Orang Rutin Bagikan Keseharian di Medsos, Sok Tenar?

Muhamad Aldifa Photo Community Writer Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya