TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Edukasi Penting agar Anak Memiliki Cybersecurity Awareness!

Jadi gak was-was nih, melepas gadget kepada anak.

Ilustrasi Cybersecurity (unsplash.com/Dan Nelson)

Intinya Sih...

  • Memberikan gadget kepada anak merupakan hal tak terelakkan di era digital
  • Pentingnya mengedukasi anak tentang cyberbullying dan critical thinking
  • Orang tua perlu memastikan anak aman secara digital saat menggunakan gadget

Menggunakan teknologi digital artinya siap untuk melihat dunia lebih dekat dan mudah. Pengguna digital juga mencakup ragam usia, termasuk anak-anak dan remaja.

Saat ini, anak juga membutuhkan teknologi untuk menunjang kebutuhannya, baik untuk sarana belajar maupun hiburan. Dengan demikian, memberikan gadget kepada anak merupakan hal yang tak terelakkan di era digital ini.

Melalui dunia digital, bisa melihat aktifitas serta berinteraksi dengan orang lain tanpa harus bertemu langsung. Sebaliknya, kehidupan pun mudah diketahui orang asing melalui konten yang kita bagikan di media sosial. 

Beragamnya pengguna teknologi digital semakin menunjukkan tingginya kebutuhan untuk menggunakan teknologi tersebut. Namun, meningkatnya ketergantungan terhadap teknologi, serangan melalui siber juga semakin sering terjadi.

Sebagai orang tua, penting sekali menanamkan kepada anak tentang cybersecurity awareness, yaitu kesadaran akan keamanan diri secara digital. Berikut 5 edukasi agar anak aware akan keamanan dirinya saat menggunakan gadget. Yuk disimak.

1. Merahasiakan informasi pribadi

Peran orang tua sangat penting sebelum memberikan gadget kepada anak. Salah satunya menanamkan pesan kepada anak agar tidak membagikan informasi pribadi apapun kepada orang asing secara online. Informasi tersebut mencakup alamat rumah, nomor telepon, identitas keluarga, apalagi kata sandi.

Orang tua juga perlu menyampaikan kepada anak orang lain bisa saja menggunakan data pribadi untuk tujuan negatif. Merahasiakan informasi ini dari orang asing, maka hal ini dapat melindungi kita dari kejahatan secara digital.

2. Menyadari terjadinya ancaman siber

Meliterasi anak tentang berbagai ancaman siber sangatlah penting. Bentuk ancaman itu dapat berupa penipuan seperti phishing ataupun malicious software. Kedua bentuk penipuan tersebut merupakan jalan bagi mereka ingin mencuri data pribadi seseorang.

Hasil dari data telah dicuri tersebut akan digunakan untuk kepentingan mereka. Bahkan yang lebih parah, dengan cara itu mereka bisa saja mengendalikan perangkat digital tanpa sepengetahuan kita.

Nah, memahami dan mengenali bentuk ancaman ini, anak akan lebih sadar akan bahaya tersebut serta mengetahui cara menghindarinya.

Baca Juga: 5 Cara Bantu Anak Beradaptasi saat Pindah ke Sekolah Baru

3. Mengenali cyberbullying

Penting sekali mengedukasi anak tentang cyberbullying. Cyberbullying dapat diartikan sebagai bentuk intimidasi atau pun pelecehan dapat dilakukan melalui teknologi digital.

Perilaku ini biasanya bertujuan untuk menyakiti, mengancam, bahkan  mempermalukan seseorang. Parahnya, prilaku ini sering kali terjadi berulang. Bentuk dari perilaku ini dapat berupa komentar negatif seperti ujaran kebencian dan  kasar, memposting video memalukan sesorang bahkan menyebarkan isu kebohongan.

Dengan berdiskusi tentang ini, anak tak hanya akan memahami dampak dari pembulian, tetapi juga mampu menyikapi dengan bijak jika hal ini terjadi pada dirinya baik sebagai korban maupun pelaku.

4. Meningkatkan kemampuan critical thinking

Hal yang tak kalah penting berikutnya yaitu mengedukasi anak untuk memiliki kemampuan critical thinking atau berpikir kritis. Anak sebaiknya membiasakan diri selalu memverifikasi kebenaran informasi yang mereka temukan di media online.

Memeriksa kembali setiap informasi digital dapat dilakukan dengan cara membaca ulang serta menilik sumber asli dari setiap konten. Hal ini akan membuat mereka tak mudah termakan berita palsu atau hoaks.

Selain itu orang tua juga perlu memandu mereka untuk memahami perbedaan antara fakta dan opini. Dengan begitu, anak cenderung memiliki pandangan yang objektif terhadap sesuatu.

5. Mengelola jejak digital

Setiap hal kita lakukan menggunakan teknologi digital tentunya meninggalkan bekas atau dikenal dengan jejak digital. Maka penting sekali menyadari dampak dari konten dibagikan di platform online.

Orang tua dapat mengedukasi anak tentang bagaimana konten mereka unggah dapat berdampak jangka panjang. Dampak tersebut bisa saja mengganggu reputasi mereka kelak.

Hal itu disebabkan jejak digital berupa konten pernah mereka bagikan sebelumnya di platform seperti media sosial. Dengan demikian, anak akan terbiasa berpikir ulang sebelum membagikan foto, video, atau informasi lain secara digital.

Kelima edukasi di atas sebenarnya tak hanya penting dilakukan oleh orang tua kepada anak mereka, tetapi juga untuk semua pengguna teknologi digital lho. Mengingat saat ini yang menjadi korban tak hanya anak-anak dan remaja.

Baca Juga: 6 Alasan Gak Selalu Ikuti Tips Parenting di Internet, Kurang Valid?  

Writer

Rani Za

sehat dan bahagia melalui rangkaian kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya