Pentingnya Layout Ruangan Eyecatching demi Mood Booster Belajar

Mendekorasi ruangan dengan karya seni sangat berpengaruh

Bandar Lampung, IDN Times - Ternyata estetika menyusun, memilih warna, hingga mendekorasi ruangan dengan karya seni sangat berpengaruh terhadap proses belajar dan produktivitas seseorang.

Hal ini disampaikan Ketua Dewan Kesenian Lampung sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung, Satria Bangsawan, Rabu (12/10/2022). Ia menyampaikan, di era uncertainty atau ketidakpastian dan kompleksibilitas saat ini, seni menjadi perlu bagi anak didik di sekolah maupun unversitas.

“Karena melalui seni kita mampu mengurangi kecemasan, bahkan meningkatkan motivasi untuk belajar atau bekerja sehingga bisa menyelesaikan pekerjaan kita sesuai kuantitas dan kualitas,” katanya.

1. Tak hanya berupa fisik, seni juga tercermin dari karakter

Pentingnya Layout Ruangan Eyecatching demi Mood Booster BelajarIlustrasi membaca buku. (HaB Korea)

Dekan FEB Unila periode 2015-2019 ini pun menyebutkan, tak hanya berupa materi, sebagai pengajar di lembaga pendidikan, guru atau dosen juga diamanahkan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung proses pembelajaran.

Ia menceritakan, sedikit budaya di tempatnya mengajar. Untuk memasukan unsur seni di FEB, Satria tidak hanya menggunakan seni dalam bentuk fisik saja tapi juga bagaimana semua civitas di sana dapat menciptakan suasana dan lingkungan yang bebasis seni.

“Misalnya hubungan antara pimpinan, dosen, dan mahasiswa melalui senyum sapa dan salam yang kita kenal dengan humanity sehingga terciptalah mahasiswa yang betah untuk berada di kampus. Seni itulah yang kita terapkan di FEB sehingga FEB bisa menjadi fakultas terbaik selama 7 tahun berturut-turut,” tuturnya.

Baca Juga: Aktivitas Tak Boleh Kamu Lakukan Saat Berkunjung ke Pameran Seni

2. Seni dapat diterima di semua kalangan

Pentingnya Layout Ruangan Eyecatching demi Mood Booster BelajarPerpustakaan. (Pinterest)

Kemudian ia menuturkan, seni juga tidak terbatas usia, gender, maupun status sosial. Sehingga semestinya seni dapat diterima oleh semua orang baik sebagai mahasiswa, dosen, maupun pimpinan di lembaga pendidikan.

“Maka sebenarnya tak hanya sains dan teknologi. Seni itu kan sesuatu yang indah. Sesuatu yang bisa kita rasakan dan memang bisa kita lihat dan sesuatu yang bisa dikenang, sehingga masuk ke semua orang,” katanya.

3. Jadikan perpustakaan sebagai tempat rekreasi bukan bangunan dengan rak buku tinggi

Pentingnya Layout Ruangan Eyecatching demi Mood Booster BelajarIlustrasi perpustakaan. (Arsitag)

Ia juga menyinggung terkait image perpustakaan penuh dengan rak tinggi berisi buku, atau kegiatan membaca dalam waktu lama sehingga menimbulkan kejenuhan.

“Mimpi saya itu mahasiswa bisa berbondong-bondong datang ke perpustakaan khususnya setelah era pandemik ini. Bagaimana membuat mahasiswa itu agar menikmati berada di lingkungan kampus, menjadikan perpustakaan sebagai tempat rekreasi,” katanya.

Oleh karenanya, ia melanjutkan memberi warna dan layout yang indah, memberi lukisan atau hiasan sehingga ruangan perpustakaan menjadi indah bisa menjadi sentuhan untuk mencairkan suasana ketika pembaca bosan.

4. Dengan seni diharapkan muncul SDM berkualitas dan berdaya saing

Pentingnya Layout Ruangan Eyecatching demi Mood Booster BelajarIlustrasi membaca buku. (Pinterest)

Ia juga berharap, peningkatan kualitas tersebut, goal semua tenaga pendidik untuk bisa menghasilkan SDM berdaya saing dan memiliki peradapan bisa tercapai dalam waktu dekat.

Kualitas tersebut tidak hanya diperkaya dari hardskill tapi juga softskill, berkarakter religius, memiliki kemampuan berbahasa, termasuk tata etika, mindset dan jiwa seni hingga akan memiliki sifat cendikiawanan.

“Ketika membaca buku, belajar, atau saat bekerja muncul kejenuhan. Mendengarkan audio atau visualisasi menenangkan sejenak akan menghidupkan kembali suasananya, sehingga kita bisa meneruskan lagi membaca atau melanjutkan pekerjaannya,” kata Satria. 

Baca Juga: Melihat Library Expo Unila, Baca Buku Sekaligus Lihat Karya Seni

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya