Anak Laki-laki Ternyata juga Wajib Dapat Edukasi Menstruasi

Saat ini masih banyak kasus bully karena menstruasi

Bandar Lampung, IDN Times - Tak hanya perempuan, anak laki-laki juga wajib mendapat edukasi tentang menstruasi. Hal ini disampaikan oleh Founder START Community Lampung, Bagus Syahputra kepada IDN Times, Kamis (1/12/2022).

START Community merupakan komunitas di bidang edukasi khususnya tentang manajemen kebersihan menstruasi pada anak sekolah.

“Awalnya menstruasi dalam pandangan kami (START Community) adalah isu yang sangat sensitif tapi berbeda ketika saya dapat materinya. Di situ kami sadar bahwa laki-laki juga harus paham. Maka inilah kenapa kami pilih isu menstruasi,” katanya.

1. Anak perempuan masih mendapatkan perlakuan tak menyenangkan saat haid dari teman laki-lakinya

Anak Laki-laki Ternyata juga Wajib Dapat Edukasi MenstruasiIlustrasi kekerasan Anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Bagus menyampaikan, saat dirinya melakukan projek manajemen kebersihan menstruasi ke berbagai sekolah, ia masih mendapati beberapa kasus bully pernah dialami oleh anak perempuan.

“Biasanya terjadi pada usia anak yang baru dapat menstruasi (kelas 5 SD sampai SMP). Misalnya anak perempuannya menstruasi lalu tembus entah karena itu pertama kalinya menstruasi atau pembalutnya bocor, sering kali jadi bahan tertawaan atau olok-olok kaum laki-laki,” jelasnya.

Meski tidak semua anak laki-laki tidak berbuat demikian, ia melanjutkan jika hal itu terjadi maka akan muncul rasa malas. Bahkan timbul rasa takut pada anak perempuan untuk datang ke sekolah ketika sedang menstruasi.

Baca Juga: 20 Makanan Terbaik untuk Kulit Sehat dan Bercahaya Segala Usia 

2. Toilet sekolah di Lampung belum ramah perempuan

Anak Laki-laki Ternyata juga Wajib Dapat Edukasi MenstruasiKondisi Smart Toilet yang ada di sekolah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (14/7/2022). IDN Times/Ashrawi Muin

Selain itu, Bagus mengatakan isu menstruasi juga erat kaitannya dengan aspek kesehatan dan lingkungan. Misalnya pengadaan kebutuhan menstruasi di toilet sekolah maupun tempat umum lainnya.

“Kita juga bisa temui toilet, khususnya di sekolah itu belum ramah perempuan. Belum ada fasilitas pendukung menstruasi di sekolah-sekolah Lampung. Tapi untuk Bandar Lampung ternyata sudah banyak toilet yang membedakan laki-laki dan perempuan, menyediakan pembalut, dan ladybin itu menjadi kemajuan luar biasa,” paparnya.

Ia mengatakan, sanitasi di sekolah misalnya pengadaan air juga penting. Hal itu dikarenakan perempuan ketika menstruasi membutuhkan akses air. Ditambah lagi pembalut wajib diganti setiap 4 jam sekali dan maksimal 8 jam sekali.

3. Projek MKM dilakukan ke sekolah di daerah terpencil atau minim akses informasi

Anak Laki-laki Ternyata juga Wajib Dapat Edukasi MenstruasiEdukasi MKM. (Instagram/START Community)

Oleh karenanya, mahasiswa Universitas Lampung tersebut terinspirasi edukasi menstruasi kepada anak-anak sekolah untuk projek utama START Communit. Khususnya di daerah-daerah terpencil dan minim akses informasi.

“Kita pernah melakukan di daerah Pantai Sebalang (Lampung Selatan) itu 2019. Kita edukasi anak-anak di sana yang minim informasi tentang manajemen kesehatan menstruasi,” kata Bagus.

Selain itu, mereka juga melakukan edukasi manajemen kebersihan menstruasi di Kota Bandar Lampung yakni di sekolah-sekolah di Teluk Betung Selatan.

4. Edukasi menstruasi lewat dongeng boneka

Anak Laki-laki Ternyata juga Wajib Dapat Edukasi MenstruasiEdukasi MKM. (Instagram/START Community)

Ia juga menambahkan, salah satu produk START Community adalah memberikan edukasi MKM tersebut lewat dongeng boneka.

“Mengapa memilih melakukannya dengan boneka tangan? Karena menurut kami anak-anak perlu diberikan stimulus atau pengajaran yang berbeda dengan orang dewasa karena anak-anak fokusnya tidak seperti kita, lebih efektif belajar sambil bermain,” imbuhnya.

Menurutnya, dengan edukasi lewat boneka ini, anak-anak cenderung tidak bosan dan ilmu yang terkandung dalam cerita dapat terserap secara tidak langsung pada anak-anak.

Baca Juga: 9 Makanan Harus Dihindari untuk Kulit Berjerawat

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya