Kabar Baik! Unila Godok Pembentukan Prodi Kedokteran Hewan
Bakal gandeng SDM Fakultas Pertanian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Universitas Lampung (Unila) mulai menggodok gagasan pembentukan Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH). Itu guna memenuhi kebutuhan dokter hewan dan memberi peluang tinggi kepada masyarakat lokal di Lampung.
Rektor Unila, Prof Lusmeilia Afriani menyambut baik rencana pembentukan PSKH tersebut. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan studi banding ke universitas lain memiliki PSKH dalam waktu dekat.
"Studi banding ini lebih dahulu agar dapat mempersiapkan program studi ini (pembentukan PSKH) dengan baik," ujar Lusi sapaan akrabnya, Sabtu (20/4/2024).
Baca Juga: Cerita Rodrikson Raih 50 Prestasi Bergengsi Selama Kuliah di Unila
1. Dipicu dari kebutuhan SDM dokter hewan di Lampung baru berjumlah 128 orang
Lusi menjelaskan, gagasan pembentukan PSKH ini bermula dari arahan Gubernur Arinal Djunaidi saat audiensi dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Itu dalam rangka menggali data dukung potensi dan peluang dalam pembentukan PSKH.
Alhasil, dilakukan tindak lanjut diadakan Focus Group Discussion (FGD) pada awal Februari 2024. Rumusan FGD di antaranya berisi penjelasan mengenai Lampung memiliki populasi sapi tertinggi di Pulau Sumatera dan merupakan lumbung ternak nasional.
Tapi, Lampung dikatakan sangat rentan penularan dan penyebaran Penyakit Hewan Menular Strategis (PMHS), serta penyakit zoonosa pada ternak, satwa liar, maupun hewan kesayangan. Selain itu, jumlah dokter hewan di Provinsi Lampung saat ini masih jauh dari ideal dan sebarannya tidak merata di kabupaten/kota.
Itu terlihat dari tidak adanya dokter hewan PNS di Pesisir Barat dan Way Kanan, hingga belum terdapat Pejabat Otoritas Veteriner (POV) di Tulang Bawang, Pesisir Barat, Kabupaten Way Kanan, dan Lampung Barat.
"Jumlah SDM dokter hewan tercatat 128 orang yang tersebar di 15 kabupaten/kota, paramedik veteriner 341 orang, petugas inseminator/PKB/ATR 508 orang, dan penyuluh (non-medik) 408 orang," ucapnya.