TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta dan Sejarah Permainan Tradisional Egrang

Punya kenangan sama dolanan anak satu ini?

indonesia.go.id

Lampung, IDN Times - Permainan tradisional egrang adalah bentuk permainan anak menggunakan alat yang terbuat dari bahan dua bilah bambu dan bambu lainnya sebagai penyangganya. Permainan ini menuntut para pemainnya untuk fokus dan menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh.

Meski egrang sudah jarang dimainkan di keseharian era sekarang, namun permainan ini masih kerap dilombakan untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan Indonesia. Yuk, cari tahu fakta permainan tradisional egrang dan sejarahnya untuk mengetahui asal usulnya.

1. Sejarah egrang

Main egrang bisa melatih sensor motorik anak sehingga lebih tangkas dan gesit. IDN Times/Instagram Hompimpa.smg

Permainan egrang sudah ada sejak zaman Belanda, sebagai salah satu tradisi yang dimiliki Indonesia dan tercatat dalam buku Javanesse Kinder Spellen yang disusun oleh pemerhati permainan anak-anak berkebangsaan Belanda. Permainan ini memang identik dimainkan oleh anak-anak, akan tetapi juga bisa dimainkan oleh orang dewasa.

Melansir indonesia.go.id, nama egrang diambil dari bahasa Lampung yang artinya terompah pancung. Sebab dalam permainannya menggunakan bambu panjang yang bentuknya bulat.

Penamaan pada setiap daerah berbeda-beda, seperti halnya Banjar dan Kalimantan Selatan menyebutnya batungkau. Sementara di Sumatera Barat disebut sebagai tengkak-tengkak dan Bengkulu menyebutnya dengan ingkau.

Baca Juga: 5 Permainan Tradisional dari Jawa Tengah, Favorit Anak-Anak Zaman Dulu

2. Peraturan permainannya yang menantang

Engrang (instagram.com/kediri_moment)

Peraturan permainan egrang ini begitu unik sekaligus menantang, yaitu mengharuskan pemainnya berdiri berlama-lama setelah naik egrang. Jadi, siapa yang jatuh lebih dulu, maka dia yang kalah.

Pastinya dibutuhkan strategi untuk bertahan, namun kuncinya adalah keseimbangan dan kekuatan kaki serta tangan. Nah, sering kali pada perlombaan, indikator kemenangan ditambahkan menjadi siapa yang paling cepat mencapai garis finish tanpa jatuh dari egrang. Terdengar seru, kan?

3. Terkadang dimainkan sambil menari

Anak-anak bermain egrang pecut khas Banyuwangi. Dok SA Kampoeng Batara

Fakta menarik egrang yang cukup unik yakni bisa dimainkan dengan menari. Akan tetapi hal itu membutuhkan keseimbangan hingga ketangkasan dalam memainkannya.

Egrang juga dijadikan sebagai sarana menari yang dimainkan oleh 5 orang penari. Dengan diiringi musik tradisional yang diperpadukan dengan gerakan tarian.

Baca Juga: 5 Manfaat Kunjungi LEGO Playhouse 'Permainan Terus Berubah'

4. Bahan egrang bukan hanya dari bambu, lho

lomba egrang batok (Instagram.com/republikajogja)

Egrang bukan hanya terbuat dari bahan bambu saja melainkan juga bisa dilakukan modifikasi menggunakan bahan lainnya, misalnya kaleng ataupun batok kelapa. Jika terbuat dari kaleng maupun batok kelapa, maka alat hubungnya berupa tali agar bisa ditarik ketika menjalankannya.

Panjang tali disejajarkan dengan pinggang, sedangkan kaleng ataupun batok kelapa bisa dijadikan sebagai pijakan kaki. Kedua bahan tersebut sudah umum digunakan sebagai bentuk untuk memanfaatkan barang bekas agar berguna kembali.

Egrang yang terbuat dari bambu umumnya berukuran 2,75 meter untuk tempat pijakan, dengan diameter 6 samapi 9 cm. Jarak yang dibuat biasanya sekitar 50 cm dari bagian bawah sebagai pijakan kaki. Pijakannya bambu bisa lebih kuat untuk menyanggah tubuh orang dewasa.

Berita Terkini Lainnya