2. Perasaan mampu mengalahkan pikiran

ilustrasi pria bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selalu monitor perasan kita akan suatu hal, karena perasaan atau emosi kita memiliki pengaruh yang lebih kuat daripada pikiran dalam proses manifestasi. Emosi yang kuat seperti kegembiraan atau rasa syukur dapat memperkuat energi yang dipancarkan oleh pikiran.

Ini berarti bahwa meskipun berpikir positif, perasaan negatif yang kuat dapat menghambat manifestasi. Untuk mencapai manifestasi yang diinginkan, penting untuk menyelaraskan perasaan dengan pikiran.

Mengembangkan emosi positif secara konsisten dapat meningkatkan daya tarik law of attraction. Dengan begitu, keinginan kita akan lebih cepat terwujud.

Baca Juga: 5 Alasan Perlu Rutin Mencatat Kemajuanmu, Makin Semangat

3. Menolak sesuatu sama dengan memberikan fokus padanya

ilustrasi pria menolak suatu permintaan (pexels.com/Monstera Production)

Pernahkah kamu merasa semakin menolak sesuatu, semakin hal itu terjadi? Menolak sesuatu sebenarnya sama dengan memberikan fokus pada hal tersebut. Ketika kita mengatakan "tidak" pada sesuatu yang tidak kita inginkan, secara tidak sadar kita justru mengundang hal itu datang ke dalam hidup.

Hal ini dapat terjadi karena alam bawah sadar tidak mengenal penolakan. Fokus kita pada hal-hal yang tidak diinginkan justru membuat energi kita tersedot ke arah tersebut, dan akhirnya itu menjadi bagian dari realitas kita.

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mengucapkan kalimat positif pada apa diinginkan, karena itulah yang akan kita tarik dan wujudkan dalam kehidupan. Lebih baik mengucapkan “aku pasti berhasil,” daripada mengucapkan “aku tidak akan gagal.”

4. Alam bawah sadar berbicara melalui perasaan

ilustrasi pria merasa khawatir (pexels.com/ Andrew Neel)

Alam bawah sadar kita mengomunikasikan keyakinan dan pikiran terdalam kita melalui perasaan. Ketika kita merasakan emosi tertentu, itu adalah indikasi dari apa yang benar-benar diyakini dan pikirkan di tingkat bawah sadar.

Memahami dan memperhatikan perasaan kita membantu mengidentifikasi dan mengubah keyakinan yang mungkin menghalangi keinginan kita.

Perasaan negatif, seperti rasa cemas atau ketakutan, sering kali menunjukkan adanya keyakinan atau pikiran yang tidak mendukung di alam bawah sadar. Dengan memperhatikan perasaan tersebut, kita dapat mengetahui apa yang sebenarnya diyakini di dalam diri dan kemudian melakukan perubahan yang diperlukan untuk mencapai keinginan.

5. Terdapat buffer of time atau masa tunggu

ilustrasi perihal waktu (pexels.com/JÉSHOOTS)

Dalam law of attraction, terdapat konsep buffer of time, yaitu jeda waktu antara keinginan dan manifestasi nyata. Masa tunggu ini menyebabkan segala sesuatunya tidak terwujud secara instan. Sehingga memberikan kesempatan untuk memastikan apa yang kita inginkan benar-benar selaras dengan tujuan dan keyakinan kita.

Selama masa ini, penting untuk tetap sabar dan menjaga fokus serta emosi positif. Masa tunggu ini juga memungkinkan kita untuk menyesuaikan pikiran dan perasaan kita jika perlu.

Hal ini membantu menghindari manifestasi yang tidak diinginkan atau setengah hati. Memahami dan menerima buffer of time, kita dapat bekerja lebih konsisten menuju tujuan kita tanpa rasa putus asa.

Sekarang kamu sudah memahami prinsip dasar dari law of attraction, kan? Ingatlah bahwa pikiran kita adalah peta dan hati kita adalah kompas. Jadi, arahkan pikiran dan hati ke arah yang diinginkan, percayalah pada kekuatan alam semesta yang akan membimbing langkah-langkah menuju keberhasilan diimpikan. Selamat membangun realitas yang luar biasa!

Baca Juga: 6 Strategi Jitu bagi Pemula Membangun Usaha Bertumbuh Pesat