3 Motivasi Seseorang Bekerja Keras selain Faktor Ekonomi, Apa Saja?
ilustrasi seseorang yang sedang fokus bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kerja keras sering dikaitkan dengan faktor ekonomi. Biasanya, seseorang berusaha untuk bekerja dengan tekun sepanjang waktu karena ingin memperbaiki nasib diri agar menjadi lebih baik.
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, maka semakin terbuka kesempatan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dengan mudah dan lancar.
Namun, ternyata motivasi seseorang bekerja dengan sangat giat tidak hanya terbatas pada urusan ekonomi saja. Pasalnya, banyak juga orang sudah terbilang mapan, tetapi masih terus mendorong diri agar bisa berkarya dengan aktif.
Lantas, mengapa mereka melakukan hal tersebut? Simak penjelasannya dalam rangkuman di bawah ini, ya!
Baca Juga: 5 Tips Membangun Lingkungan Kerja yang Menginspirasi
1. Punya banyak mimpi besar ingin diwujudkan
ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Thirdman)Setiap orang tentu memiliki mimpi suatu saat ingin direalisasikan. Namun, sebagian orang memilih untuk mempunyai impian jauh lebih besar dari pada mayoritas orang lainnya.
Hal ini tentu membawa konsekuensi bagi dirinya, yaitu harus lebih rajin bekerja mengingat mewujudkan cita-cita memerlukan biaya tidak sedikit.
Guna mampu meraih seluruh hal sudah diimpikan sejak lama, seseorang mendorong dirinya untuk bisa bekerja keras. Sebagian dari pendapatan yang diperoleh akan disisihkan sedemikian rupa hingga mencapai nominal yang dibutuhkan untuk mewujudkan mimpi-mimpinya.
Jadi, orang tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang diinginkannya tercapai sesuai dengan harapan.
2. Upaya pembuktian diri
ilustrasi mendesain pakaian (pexels.com/Antoni Shkraba)Tidak ada satu pun manusia di dunia ini bisa memilih akan dilahirkan dari keluarga yang mana dan seperti apa keadaannya. Sebagian orang tentu sangat beruntung karena lahir dan besar di dalam keluarga yang hidupnya serba berkecukupan.
Namun, sebagian yang lain masih harus berjuang karena hidup di dalam keluarga yang sangat sederhana. Sayangnya, orang-orang ini terkadang mendapatkan perlakuan yang kurang baik karena dianggap “rendah”. Tentu saja ini sangat melukai harga dirinya.
Oleh sebab itu, sebagian orang berusaha untuk bekerja keras, bahkan rela untuk tidak bersenang-senang terlebih dahulu demi bisa membuktikan mereka tidak seburuk itu. Meski tidak seberuntung orang lain dari segi ekonomi, tetapi mereka juga memiliki kemampuan yang apabila diasah dapat membuahkan hasil yang manis.
Jadi, kerja tanpa henti di sini bertujuan untuk mempertahankan harga diri agar tidak terus diinjak oleh orang lain.
3. Ingin pensiun dini
ilustrasi seseorang yang semangat bekerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)Salah satu motivasi rasanya paling unik tentang mengapa seseorang rela bekerja keras sepanjang waktu adalah karena berniat untuk pensiun dini. Memang, rata-rata orang ingin bekerja sampai batas usia pensiun yang telah ditetapkan.
Namun, hal ini tidak berlaku bagi sebagian orang yang punya jiwa bebas dan tidak sabar untuk lekas berpetualang. Mungkin saja, orang-orang ini sudah memiliki rencana besar hendak dilakukan di usia tertentu, sehingga memutuskan untuk pensiun dini.
Namun, ini berarti mereka harus menggunakan waktu yang dimiliki dengan efektif agar bisa mengumpulkan banyak uang demi menunjang kehidupan yang dicita-citakan tersebut. Oleh sebab itu, mereka tidak gentar untuk terus bekerja keras agar semua yang sudah direncanakan bisa berjalan lancar.
Bekerja keras demi bisa mendapatkan banyak uang sebenarnya bukan hanya untuk memperbaiki ekonomi agar menjadi mapan. Ada beragam motivasi lain yang membuat seseorang rela berjuang sedemikian rupa. Apa pun itu, selama yang dilakukannya bersifat positif, maka berikan dukungan yang sebesar-besarnya agar mereka lebih semangat, ya!
Baca Juga: 5 Dampak Atasan Otoriter pada Pegawainya, Pernah Alami?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
