Work Life Balance Itu Omong Kosong? Ini 5 Alasannya

Work life balance merupakan prinsip kerja fana?

Fenomena work-life balance tengah menjamur bagi kalangan pekerja di era modern ini. Work-life balance itu sendiri merupakan keadaan seseorang mengatur antara kehidupan pribadi dan pekerjaannya tetap seimbang. Kalau dipikir-pikir, work-life balance merupakan prinsip yang benar dan logis.

Namun, prinsip work-life balance merupakan hal fana tidak disadari banyak orang. Prinsip ini dengan mudah diterima banyak orang karena memang terdengar baik dan masuk akal. Di sisi lain, terdapat alasan kalau work-life balance adalah omong kosong. Berikut 5 alasannya.

1. Hidup tidak lepas dari pengorbanan

Work Life Balance Itu Omong Kosong? Ini 5 Alasannyailustrasi wanita bekerja (unsplash.com/Daniel Chekalov)

Dalam kehidupan seseorang, pasti ada saja hal yang harus dikorbankan. Aneh bukan bila seorang raja ingin memenangkan peperangan tapi tidak ingin kehilangan nyawa prajuritnya? Bisa dikatakan tidak mungking kalau ada seseorang bisa hidup tanpa mengorbankan apa pun dalam hidupnya.

Contoh nyata, dengan melahirkan kita saja seorang ibu harus mengorbankan dirinya, apalagi nyawa seorang ibu menjadi taruhannya. Ketika kamu ingin menjalani work-life balance, artinya kamu tidak siap untuk mengorbankan hal lain dalam hidup kamu.

Dalam hidup ini, kita dapat membagi menjadi empat hal, yaitu keluarga, kesehatan, pertemanan, dan pekerjaan. Kalau kamu ingin memiliki karier sukses, maka kamu harus siap mengorbankan teman dan waktu untuk keluarga kamu. 

2. Hidup pada dasarnya untuk bekerja

Work Life Balance Itu Omong Kosong? Ini 5 Alasannyailustrasi wanita belajar (unsplash.com/Avel Chuklanov)

Sebagai manusia, kita memang diciptakan oleh Tuhan untuk bekerja dan beribadah. Seorang petani saja harus menanam padi agar bisa makan. Apakah mungkin kalau kamu menjalani work-life balance hanya ikut gaya-gayaan dan mengorbankan karier? Pasti kamu tidak mau.

Meskipun kita terlahir dari keluarga kaya, bisa semerta-merta kamu dapat hidup santai tanpa bekerja. Pasti kamu akan disiapkan menjadi pewaris keluarga ujung-ujungnya harus bekerja juga demi menjaga stabilitas ekonomi keluarga.

Kalau kamu ngotot tidak bisa menerima fakta kalau manusia memang diciptakan untuk bekerja, sungguh pola pikir kamu sangat naif. Kamu yang bisa hidup sampai saat ini pun karena ada orang lain yang bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan manusia, termasuk kamu.

Baca Juga: 5 Tamparan Untukmu Sering Tergoda Ambisi Buta, Segera Sadar!

3. Hidup tidak bisa diprediksi

Work Life Balance Itu Omong Kosong? Ini 5 Alasannyailustrasi pria gagal (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hidup bukanlah kemudi dapat kamu arahkan sesuka hati. Akan banyak hal-hal yang tak terjadi akan terjadi dalam hidup. Meski kamu sudah mengantisipasinya, selalu ada faktor yang membuat hidup tidak bisa diprediksi.

Ketika kamu sudah nyaman melakukan work-life balance, kamu sudah dalam kondisi rentan. Mungkin selama ini kamu tidak mengalami masalah dengan menjalankan work-life balance. 

Bisa saja atasan kamu melihat kamu sebagai sosok tidak pekerja keras dan tidak loyal, alhasil kamu dikeluarkan dari perusahaan akibat menjalankan work-life balance. Siapa yang tahu, kan?

4. Siap-siap tidak mengalami perubahan dalam hidup

Work Life Balance Itu Omong Kosong? Ini 5 Alasannyailustrasi pria yang gagal (unsplash.com/Steve Mushero)

Sesuai namanya, work-life balance berarti menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan pekerjaan. Artinya, kamu tidak mengorbankan salah satu hal pribadi dalam hidup kamu. Dengan hal ini, kamu juga tidak akan mengalami perubahan dalam hidup.

Karena tidak adanya hal yang kamu korbankan seperti teman atau keluarga, kamu tidak akan bisa maksimal dalam berkarier. Waktu yang dapat kamu habiskan untuk bekerja keras dalam berkarier malah kamu luangkan untuk sekadar nongkrong dengan teman.

Tidak fokusnya kamu dalam meluangkan waktu untuk bekerja akan berdampak pada performa kamu. Performa kamu yang biasa-biasa saja tidak akan membuat kamu mengalami kenaikan jabatan. Alhasil kamu tidak akan mengalami perubahan hidup ke arah yang lebih baik.

5. Tidak berlaku bagi sedang survive

Work Life Balance Itu Omong Kosong? Ini 5 Alasannyailustrasi pria sedang berpikir (pexels.com/olia danilevich)

Work-life balance tidak akan pernah berlaku bagi orang yang sedang survive atau masa sulit. Di masa ini, kamu harus tetap bertahan dan bekerja keras untuk menghidup kehidupan pribadi atau keluarga.

Waktu yang dapat kamu luangkan untuk bersantai akan kamu gunakan untuk mencari pekerjaan sampingan agar mendapatan penghasilan tambahan. Tidak ada lagi yang namanya menghabiskan waktu antara bekerja, keluarga, pertemanan, dan kesehatan secara adil.

6. Bikin kamu jadi manja

Work Life Balance Itu Omong Kosong? Ini 5 Alasannyailustrasi wanita trauma (unsplash.com/Julia Taubitz)

Salah satu efek buruk dari work-life balance ialah dapat membuat kamu menjadi sosok manja. Dalam pekerjaan, sedikit-sedikit mengeluh dan ingin berlibur. Hal ini akan membuat kamu menjadi pekerja tidak profesional.

Terlalu banyak bersenang-senang dengan kehidupan pribadi juga berdampak pada mental kamu. Kamu jadi manja dan mudah mengeluh ketika mendapatkan pekerjaan yang menumpuk dan ribet. Agar kamu tetap menjadi seseorang yang profesional, jangan pernah menjalanakn prinsip work-life balance.

Work-life balance menjadi prinsip bagi pekerja generasi saat ini. Meski terdengar baik dan benar, work-life balance nyatanya menjadi hal yang fana. Kamu bebas menentukan untuk tetap mengikuti prinsip work-life balance atau sadar akan sisi lain dunia yang tidak sefana itu.

Baca Juga: Rekomendasi Side Job Fleksibel dan Menguntungkan, Berani Coba?

Athallah Hanan Adhasubhi Photo Community Writer Athallah Hanan Adhasubhi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya