TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Suka Duka Berteman dengan Si Pemendam Perasaan, Siapkan Mentalmu!

Rahasia di balik senyum teman pemendam

Ilustrasi wanita bercanda dengan teman (freepik.com/lookstudio)

Intinya Sih...

  • Berteman dengan pemendam kekesalan bisa menimbulkan situasi tak terduga dan kompleks
  • Menjaga keseimbangan antara kesenangan dan sensitivitas emosional kunci dalam hubungan ini
  • Pembelajaran tentang empati dan komunikasi yang lebih dalam dapat diperoleh dari pengalaman berteman dengan pemendam kekesalan

Pernah merasakan tantangan tersendiri ketika berteman dengan seseorang yang cenderung menyimpan kekesalan di dalam hati? Menjalin persahabatan dengan tipe seperti ini bisa jadi seperti menaiki roller coaster, dipenuhi dengan berbagai emosi yang tersembunyi dan dinamika yang kompleks. Meskipun tampaknya tidak mudah untuk menavigasi hubungan semacam ini, ada keunikan dan keindahan tersendiri dalam memahami dan menghadapi kekesalan yang tidak diungkapkan.

Pembahasan kali ini, kita akan menggali lima aspek dari suka duka berteman dengan si pemendam kekesalan. Kamu akan menemukan bagaimana cara mengelola hubungan ini dengan bijaksana, dan bagaimana menghadapi tantangan yang muncul dengan penuh pengertian. Mari, kita eksplorasi bersama dan lihat bagaimana kita bisa membuat hubungan ini lebih harmonis dan penuh makna!

1. Menikmati momen damai tanpa drama besar

Bayangkan kamu sedang menikmati momen tenang bersama teman, tetapi tiba-tiba muncul drama besar karena satu komentar kecil atau tindakan yang mungkin tidak disengaja. Berteman dengan seseorang yang cenderung menyimpan kekesalan bisa membuatmu sering menghadapi situasi yang tak terduga. Menghadapi ini, penting untuk tetap fokus pada hal-hal yang menyenangkan dan damai dalam hubungan kalian.

Cobalah untuk menciptakan momen-momen tanpa drama dengan merayakan hal-hal kecil yang menyenangkan, seperti berkumpul santai tanpa tekanan atau melakukan aktivitas yang kalian nikmati bersama. Ini bisa membantu menjaga suasana hati tetap positif dan mencegah timbulnya konflik yang tidak perlu. Menjaga keseimbangan antara kesenangan dan sensitivitas emosional adalah kunci untuk berteman dengan si pemendam kekesalan dengan cara yang sehat dan harmonis.

2. Sulit mengetahui apa yang sebenarnya mereka rasakan

Suka duka berteman dengan si pemendam kekesalan seringkali berarti kamu harus menghadapi tantangan besar dalam memahami perasaan mereka. Saat berbicara dengan seseorang yang selalu tampak baik-baik saja di luar, namun sebenarnya menyimpan banyak perasaan di dalam hati. Ketika mereka tidak terbuka tentang apa yang mereka rasakan, bisa jadi kamu merasa bingung dan frustrasi, karena kamu tidak tahu bagaimana cara mendukung mereka dengan tepat.

Di satu sisi, berteman dengan si pemendam kekesalan bisa menjadi pengalaman yang penuh tantangan, namun juga penuh pembelajaran. Kamu mungkin merasa kesulitan untuk mengetahui apa yang benar-benar mereka rasakan, tetapi ini juga kesempatan bagimu untuk belajar tentang empati dan komunikasi yang lebih dalam.

3. Mereka cenderung lebih sabar dan memahami

Berteman dengan seseorang yang tampaknya selalu menyimpan perasaan dan jarang sekali menunjukkan kemarahan atau kekesalan? Berteman dengan si pemendam kekesalan bisa menjadi pengalaman yang penuh warna. Di satu sisi, mereka cenderung lebih sabar dan memahami. Mereka bisa menjadi pendengar yang baik dan memberikan perspektif yang tenang saat kamu menghadapi masalah.

Ketika kamu sedang mengalami hari yang buruk, mereka biasanya akan memberikan dukungan tanpa menghakimi dan siap membantu tanpa menambah beban emosional. Namun, di sisi lain, ada juga tantangan tersendiri ketika bersahabat dengan seseorang yang lebih memilih untuk menahan perasaannya. Kadang-kadang, kamu mungkin merasa sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya mereka rasakan atau butuhkan dari kamu. 

4. Tiba-tiba meledak karena perasaan yang dipendam lama

Hal ini seperti saat kamu sedang duduk santai, lalu tiba-tiba temanmu melemparkan kemarahan yang sepertinya tidak berhubungan dengan situasi saat itu. Ini seringkali terjadi pada orang yang cenderung memendam perasaan mereka, menunggu hingga batas kesabaran mereka tercapai. Memendam perasaan tidak hanya membuat mereka semakin stres, tetapi juga bisa membuat ledakan emosi terasa sangat intens dan tidak proporsional dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Memahami bahwa pemendam kekesalan sering kali merasa kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka bisa membantu kamu lebih sabar dan empatik. Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik dan dorong mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka sebelum mencapai titik didih. Dengan cara ini, kamu tidak hanya membantu mereka mengelola emosi mereka dengan lebih baik, tetapi juga memperkuat hubungan kalian dengan saling memahami dan mendukung satu sama lain.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Meluapkan Kekesalan, Jangan Sembarangan!

Verified Writer

Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam

Writer IDN Times Hal yang disukai : Tidur [Hal yang gak disukai : Ketika tidur saya di ganggu] IG : @sandriabhazz

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya