TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Asal-Usul Nama Lampung dari Berbagai Cerita di Sumatra Hingga Cina

Tak hanya unik, tapi sarat dengan identitas budaya

Menara Siger Lampung (Pinterest)

Intinya Sih...

  • Lampung memiliki asal-usul yang sarat dengan identitas budaya dan sejarah panjang.
  • Asal-usul nama Lampung dapat berasal dari bahasa lokal, hubungan dengan Kerajaan Tulang Bawang, atau cerita rakyat.
  • Teori-teori tersebut menggambarkan identitas kuat Lampung dalam konteks etnis, budaya, dan hubungan perdagangan internasional.

Lampung merupakan provinsi terletak di ujung selatan Pulau Sumatra, menyimpan banyak kisah menarik di balik asal usul namanya. Nama "Lampung" bukan sekadar sebutan geografis, tetapi menyiratkan sejarah perjalanan panjang dan identitas kuat. Dalam bahasa lokal, "Lampung" diyakini memiliki arti "tanah yang tinggi," sebuah gambaran sempurna tentang letak strategis dan perannya sebagai gerbang penghubung Sumatra dengan pulau-pulau lain. Ada lebih banyak kisah tersembunyi di balik nama Lampung, namun hingga kini belum diketahui pasti dari mana nama Lampung berasal.

Ada beberapa sumber menjelaskan sejarah mengenai asal-usul Lampung. Mari kita telusuri asal usul nama Lampung, tak hanya unik, tetapi juga sarat dengan identitas budaya tak ternilai dalam sejarahnya. Berikut IDN Times telah merangkum beberapa asal-usul nama Lampung

1. Asal nama Lampung berasal dari Tapanuli Sumatra Utara

Potret batu letusan gunung (IDN Times/Silviana)

Lampung berasal dari kata Lappung dalam bahasa ”BATAK” berarti Besar. Kata tersebut muncul saat terjadi letusan gunung berapi di Pulau Andalas bagian Utara, yang kini berubah menjadi Danau Toba. Dalam kisah ini, ada empat bersaudara menyelamatkan diri dari bencana tersebut menggunakan rakit atau perahu. Di antara keempat bersaudara ini salah satunya bernama Ompung Silamponga.

Kemudian, Ompung Silamponga terdampar di pantai laut Krui, ia langsung berjalan dan  mendaki Gunung Pesagi. Dari puncak gunung, ia melihat pemandangan luas nan indah, membuatnya sangat takjub sehingga Ompung Silamponga berteriak ”lappung, lappung, lappung”.

Berdasarkan hikayat di atas, maka besar kemungkinan bahwa, nenek moyang orang Lampung (ulun Lampung) berasal dari daerah atau suku Batak. Persamaan lainnya antara Lampung dengan Batak dapat dilihat pada aksara Lampung KA-GA-NGA, suku Batak pun memiliki susunan aksara demikian. Selain itu, ada beberapa kata memiliki penyubatan serupa antara bahasa Lampung dan Batak. Contohnya seperti daun dalam bahasa Lampung diucapkan ”Bulung” sedangkan dalam bahasa Batak ”Bolung”. Kesamaan lainnya, Lampung mempunyai salah satu Kebuaian bernama Buai Manik sedangkan Batak bermarga Makhga Manik. 

2. Asal usul nama Lampung teori etnis atau cerita turun-temurun

Potret Jalan Lintas Sekincau Lampung Barat (instagram/masih_dirumah)

Teori ini menyatakan bahwa nama "Lampung" berasal dari bahasa lokal, khususnya dalam konteks etnis dan budaya setempat, sangat erat kaitannya dengan kondisi geografis dan sejarah masyarakat asli Lampung. Kata "Lampung" sering diartikan sebagai "tanah yang lebih tinggi" atau "daerah pegunungan," mencerminkan wilayah geografis terdiri dari pegunungan, termasuk Gunung Pesagi sebagai puncak tertinggi di Lampung.

Tradisi lisan masyarakat Lampung turut memperkuat teori ini. Banyak suku di Lampung, seperti suku Saibatin dan Pepadun, memiliki cerita turun-temurun menggambarkan leluhur mereka sebagai penduduk dataran tinggi. Wilayah ini bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga pusat budaya dan spiritualitas. Hal ini memperkuat anggapan bahwa nama Lampung mencerminkan hubungan erat antara masyarakat Lampung dengan dataran tinggi, baik secara geografis maupun budaya.

3. Asal usul nama Lampung berdasarkan hubungan Kerajaan Tulang Bawang dan Kerajaan Cina

Potret sungai (IDN Times/Silviana)

Teori mengaitkan asal-usul nama Lampung dengan Kerajaan Tulang Bawang ini sangat menarik, karena melibatkan hubungan Lampung dengan jaringan perdagangan internasional, khususnya dengan Cina pada abad ke-4 Masehi. Kerajaan Tulang Bawang adalah salah satu kerajaan besar dan berpengaruh di wilayah Sumatra, terutama di Lampung, dan memainkan peran penting dalam jalur perdagangan maritim Nusantara.

Pada abad ke-4, kerajaan-kerajaan di Nusantara, termasuk Tulang Bawang, aktif berpartisipasi dalam perdagangan internasional, khususnya dengan Cina. Utusan-utusan dari kerajaan-kerajaan ini sering dikirim ke Cina untuk menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan. Dalam salah satu catatan perjalanan Tiongkok, disebutkan bahwa Kerajaan Tulang Bawang mengirimkan utusan ke Kota Kwancou, sebuah pusat perdagangan maju di Cina.

Istilah "Lampohwang" disebutkan dalam catatan ini diyakini merujuk pada wilayah Lampung. Nama ini kemungkinan merupakan adaptasi dari istilah lokal oleh para pedagang Cina yang aktif berinteraksi dengan masyarakat setempat. Ada anggapan bahwa "Lampohwang" berarti "wilayah yang terang" atau "tempat yang bercahaya," mungkin mengacu pada posisi Lampung sebagai pusat perdagangan nan ramai atau sebagai titik penting dalam jalur pelayaran maritim strategis di Sumatra bagian selatan.

Catatan sejarah tentang hubungan Tulang Bawang dengan Cina dan penggunaan istilah "Lampohwang" dapat ditemukan dalam berbagai sumber sejarah di Cina. Namun, banyak dari teori ini dikembangkan oleh peneliti sejarah modern berdasarkan interpretasi terhadap sumber-sumber tersebut, termasuk teori bahwa nama "Lampung" mungkin berasal dari istilah yang digunakan dalam catatan perjalanan Cina.

Berita Terkini Lainnya