Fakta Unik Trauma Tokoh Utama Serial Avatar The Last Airbender

Salah satunya Aang mengidap survival guilt

Intinya Sih...

  • Avatar: The Last Airbender tayang di Netflix pada 22/02/2024
  • Tokoh-tokohnya, seperti Sokka, Katara, Zuko, dan Azula mengalami trauma masa lalu
  • Serial ini membuktikan bahwa trauma dapat diatasi dengan hasrat dan tekad yang kuat

Avatar: The Last Airbender merupakan serial tayang di Netflix sejak 22 Februari 2024 lalu. Serial ini menceritakan tentang perjalanan Aang merupakan seorang Avatar untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran.

Dibantu Sokka dan Katara, Aang menjelajahi berbagai dunia untuk menemui Avatar terdahulu guna untuk mencari petunjuk tentang esensi hidupnya sebagai seorang Avatar. Dalam perjalanannya, Aang dan tim bertemu berbagai macam orang yang memberikan banyak pelajaran.

Namun dibalik tujuan mereka untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran, mereka juga berjuang untuk menakhlukkan trauma mereka di masa lalu. Bukan hanya mereka, Zuko yang merupakan pemeran antagonis dalam serial ini, ternyata juga berjuang melawan trauma yang dimilikinya.

Mari simak, bagaimana trauma memengaruhi dan mengubah setiap tokoh dalam serial Avatar: The Last Airbender.

1. Dibalik sikap gagah berani layaknya kesatria, Sokka mengalami rasa insecure dan self-doubt akibat trauma masa lalunya

Fakta Unik Trauma Tokoh Utama Serial Avatar The Last AirbenderSokka dan Katara sedang berada di dalam terowongan (Dok.Netflix/Avatar: The Last Airbender)

Sokka (Ian Ousley) merupakan saudara laki-laki Katara (Kiawentiio) sekaligus seorang kepala suku Air Selatan. Di sepanjang perjalanannya bersama Avatar Aang, Sokka menunjukkan berbagai sikap layaknya kesatria, mulai dari membantu Sukki dan suku Kyoshi melawan pasukan dari negara api, berjuang bersama Katara melewati terowongan untuk menyelamatkan Aang dan Raja Bumi, dan berjuang bersama suku Air Selatan untuk melawan negara Api. 

Walaupun begitu, terlahir sebagai manusia normal yang tidak memiliki kemampuan istimewa layaknya saudaranya, Sokka merasa insecure dan kurang percaya terhadap dirinya. Tak hanya itu, Sokka juga mengalami self-doubt  hingga ia tidak bisa melihat potensi dirinya yaitu yang terletak pada otaknya. 

Self-doubt yang dialami oleh Sokka merupakan akibat dari trauma masa lalunya yaitu ketika ia diejek temannya karena kemampuannya yang kurang dan ayahnya memberikan komentar yang negatif layaknya meremehkan. Berkat dukungan dan perjalanan bersama Avatar Aang, membuat Sokka mendapat sudut pandang baru sehingga ia mulai menerima dirinya dan tidak lagi mengalami insecure dan self-doubt.

2. Ketakutan dan keraguan Katara terhadap kemampuannya dalam mengendalikan air ternyata efek anxiety yang dialaminya

Fakta Unik Trauma Tokoh Utama Serial Avatar The Last AirbenderKatara sedang berlatih mengendalikan elemen air (Dok.Netflix/Avatar: The Last Airbender)

Katara (Kiawentiio) merupakan satu-satunya pengendali air dari suku Air Selatan. Ditinggal oleh ibunya dan ayahnya sejak kecil, membuat Katara menjadi sosok lebih dewasa sehingga mempunyai sikap keadilan dan kasih sayang yang tinggi terhadap yang lain.

Namun, dibalik sikap dewasa yang dimilikinya, Katara sering mengalami anxiety ketika terlintas ingatan tentang peristiwa yang mengakibatkan ibunya harus merenggut nyawa demi menyelamatkan dirinya. Dalam kejadian tersebut, negara Api menyerang suku Air Selatan untuk membunuh semua pengendali air yang ada.

Katara yang merupakan satu-satunya pengendali yang tersisa, dengan insting seorang Ibu, Kya mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan anaknya. Kejadian disaksikan langsung oleh Katara kecil. Alhasil peristiwa tersebut berdampak pada Katara tidak bisa mengendalikan air dengan baik.

Setiap ia mulai mengendalikan air, ingatan tersebut terlintas sehingga membuatnya cemas, hilang fokus, dan takut. Walaupun begitu, dengan mengubah pola pikir dan berusaha untuk sembuh, gangguan anxiety terus dapat ditaklukkan oleh Katara.

Baca Juga: 5 Iklan Kreatif Avatar: The Last Airbender, Ada Ganta dan Fajar Sadboy

3. Sikap dingin dan keji pangeran Zuko merupakan topeng pelindung akibat trauma disebabkan oleh keluarganya, khususnya ayahnya

Fakta Unik Trauma Tokoh Utama Serial Avatar The Last AirbenderZuko menatap sesuatu di bawah (dok.Netflix/Avatar:The Last Air Bender)

Zuko (Dallas James Liu) merupakan seorang pangeran negara Api yang diusir oleh ayahnya karena dianggap tidak kompeten. Selama ia tinggal di Negara api, ia selalu mengalami kekerasan verbal dan fisik oleh ayahnya.

Seperti ketika Raja Ozai melukai wajah Zuko secara sengaja hingga meninggalkan bekas luka permanen di wajah Zuko. Tak hanya itu ia selalu dibanding-bandingkan oleh ayahnya dengan saudaranya Azula. Keadaan ini juga diperparah ketika ia ditelantarkan oleh ibunya tanpa sebab.

Zuko kecil akhirnya tumbuh besar bersama pamannya yaitu jenderal Iroh setelah pengusiran yang dilakukan oleh ayahnya. Berbagai trauma yang terjadi di masa lalu membuat Zuko tumbuh menjadi pribadi yang tegas, keji dan tanpa belas kasih demi memuaskan ego ayahnya. Salah satunya menggunakan berbagai cara untuk mengalahkan Avatar Aang.

Walaupun begitu, Zuko yang asli merupakan sosok yang peduli dan mempunyai welas asih. Hal ini terlihat ketika Negara api akan melakukan penyerangan dan menumbalkan kelompok prajurit 41, alih-alih menyetujui Zuko malah menentang ide tersebut karena kelompok tersebut merupakan prajuritnya. Tak hanya itu, Zuko juga menyelamatkan Aang dari serangan komandan Zhao.

4. Terlahir sebagai anak kesayangan Ozai, tak membuat Azula hidup dalam kenyamanan melainkan penuh tekanan hingga mengalami mental breakdown

Fakta Unik Trauma Tokoh Utama Serial Avatar The Last AirbenderAzula sedang mendongak (dok.Netflix/Avatar:The Last Air Bender)

Azula digambarkan sebagai puteri yang cerdik dan dianak emaskan oleh raja Ozai. Azula tumbuh sejak kecil dengan didikan guru terbaik, sehingga Azula memiliki kemampuan bertarung yang baik.

Tak seperti Zukko, Azula tidak terlalu disayang oleh ibunya. Namun, Azula memperoleh dukungan dari ketiga sahabat terdekatnya.

Meskipun Azula mendapat perhatian lebih oleh raja Ozai, Azula juga tak lepas dari perilaku kejam raja Ozai. Besarnya tuntutan dan harapan raja Ozai terhadap Azula untuk menjadi lebih dari Zukko membuat trauma sehingga Azula mengalami mental breakdown.

Tuntutan Raja Ozai yang tidak henti-hentinya membuat Azula depresi dan tertekan hingga membuatnya bingung dengan kemampuan dirinya. Dengan dukungan teman-temannya, Azula berhasil melawan perlakuan ayahnya tersebut dan menyadari bahwa dirinya cukup dan mampu untuk menyandang posisi tersebut. 

5. Privilege dan kesempatan untuk hidup kembali setelah seratus tahun lamanya, tak membuat Avatar Aang bahagia melainkan membuatnya mengalami survival guilt

Fakta Unik Trauma Tokoh Utama Serial Avatar The Last AirbenderAang sedang bertapa (dok.Netflix/Avatar:The Last Air Bender)

Bangkit kembali setelah seratus tahun lamanya dengan mempunyai kemampuan istimewa untuk mengendalikan empat elemen air, udara, tanah dan api namun menjadi salah satunya yang selamat, membuat Avatar Aang (Gordon Cormier) mengalami survival guilt

Hal ini terlihat ketika Avatar Aang mengunjungi kembali kuil Udara Selatan dan semuanya sudah hancur akibat serangan negara Api. Sebagai satu-satunya yang selamat, Aang merasa sedih dan bersalah. Tak hanya itu, trauma tersebut terus membayangi Avatar Aang di sepanjang perjalanannya bersama tim Avatarnya.

Di episode terakhir, ketika Katara dan Sokka memutuskan untuk ikut berperang bersama suku Air Selatan melawan negara Api, Avatar Aang menolak keras usulan tersebut dan menyatakan bahwa dirinya yang harus berjuang sendiri.

Penolakan tersebut didasari karena Avatar Aang khawatir orang yang disayanginya akan meninggal layaknya Biksu Gyutso dan saudara-saudaranya di kuil Udara Selatan.

Meskipun adaptasi serial animasi, live action: Avatar the Last AirBender merupakan serial yang mempunyai makna kehidupan yang mendalam. Serial ini membuktikan trauma dapat diatasi dengan baik dengan hasrat dan tekad yang kuat. 

Baca Juga: 5 Perilaku Raja Ozai Membuat Zuko Jadi Toxic Masculinity

Viola Photo Community Writer Viola

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya