TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Kenapa Kamu Wajib Nonton Film Ali & Ratu-Ratu Queens

Iqbaal Ramadhan jadi sahabat empat 'tante' #IDNTimesHype

Still cut Film Ali & Ratu Ratu Queens (dok. Netflix/Ali & Ratu Ratu Queens)

Bandar Lampung, IDN Times - Sudah nonton film Ali dan Ratu-Ratu Queens? Kalau belum, film ini layak masuk daftar nonton kamu. Ini adalah film berkelas yang melebihi ekspektasi. 

Gina S Noer sebagai penulis naskah menyuguhkan cerita yang renyah dan penuh kebebasan. Semua tokoh memiliki keberanian dalam mengambil langkah hidupnya.

Biar gak penasaran berikut IDN Times rangkum kenapa kamu wajib nonton film berlatar kota New York ini.

Baca Juga: Pose Manis sampai Kocak! 10 Potret Prewedding Artis Tanpa Bermesraan

1. Para pemain memiliki kemampuan akting mumpuni

Still cut Film Ali & Ratu Ratu Queens (dok. Netflix/Ali & Ratu Ratu Queens)

Film ini di perankan artis Indonesia tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya. Iqbaal Ramadhan berperan sebagai tokoh utama bernama Ali mampu menunjukkan kesan trauma sebagai anak yang ditinggal sang ibu sejak kecil. Sehingga dia tumbuh mejadi pemuda yang mudah emosi dan merindukan kasih sayang.

Kehidupan Ali yang begitu kelam dan terpuruk karena kedua orang tuanya terpisah dan kekangan dari keluarga ayahnya tiba-tiba menjadi berwarna saat dia memberanikan diri datang ke New York untuk mencari ibunya.

Di sana dia bertemu empat perempuan yang memberi tempat tinggal dan membantu menemukan alamat sang ibu. Kekonyolan tingkah laku empat perempuan yang dipanggil tante inilah membuat cerita semakin hidup dan kocak.

Mereka adalah Nirina Zubir sebagai Party, Tika Panggabean sebagai Ance, Happy Salma sebagai Chinta dan Asri Welas sebagai Biyah.

2. Tradisi keluarga mejadi pembatas untuk berkembang

Still cut Film Ali & Ratu Ratu Queens (dok. Netflix/Ali & Ratu Ratu Queens)

Persoalan pelik dihadapi Ali dalam cerita ini bermula dari sang ibu yang meninggalkan keluarga demi mimpinya menjadi orang sukses di New York hingga sang ayah harus meregang nyawa karena terkena stroke.

Setelah itu dia harus kembali dihadapkan dengan norma yang mengedepankan nama baik keluarga ketimbang perasaan Ali sebagai anak.

Ali merasa hidupnya tidak memiliki pilihan selain mengikuti apa yang sudah digariskan oleh keluarganya. Sehingga dia berontak namun tidak kasar. Ia membuktikan bahwa seorang anak berhak memiliki pilihan hidup yang tidak hanya baik menurut keluarga tapi juga baik menurut dirinya sendiri.

3. Pernikahan perlu ruang diskusi dan demokratis

Ilustrasi Pernikahan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam kisah Ali & Ratu-Ratu Queens kamu juga bisa mengambil pelajaran tentang pernikahan yang setara. Pernikahan yang memiliki ruang diskusi, mendengarkan pendapat pasangan dan saling mendukung satu sama lain.

Mama Ali bernama Mia yang diperankan oleh Marissa Anita sekilas mungkin terlihat egois karena meninggalkan anak dan suaminya. Tapi dibalik semua itu ada akar masalah di mana perempuan tidak bisa mengembangkan kariernya atau bahkan harus mengubur mimpinya setelah menjadi istri.

Sehingga Mia hanya dituntut menjadi istri yang baik dengan cara mengurus suami dan anak. Padahal jika pilihan itu didiskusikan sejak awal tidak ada korban dari pernikahan mereka.

4. Potret perempuan mandiri

Still cut Film Ali & Ratu Ratu Queens (dok. Netflix/Ali & Ratu Ratu Queens)

Jika dicermati lebih dalam, kisah empat orang perempuan yang mengelilingi hidup Ali saat di New York adalah kisah perempuan yang menyedihkan. Mulai dari ibu tunggal, ditipu agen saat pertama kali ke luar negeri hingga menjadi pekerja kasar.

Namun mereka sama sekali tidak terlihat menyedihkan, justru sangat mandiri, dan berdaya karena mampu menghidupi hidupnya.

Potret tersebut juga menunjukkan bahwa kekompakkan perempuan untuk saling mendukung dan berkembang bersama itu sangat penting.

Baca Juga: 10 Potret Jadul Artis di Masa Sekolah, Penampilannya Curi Perhatian

Berita Terkini Lainnya