TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Rekomendasi Film Jerman Pemenang Oscar, Pernah Nonton?

Dari cerita kebrutalan perang hingga kisah seorang anak

The Tin Drum (dok. Jadran Film/The Tin Drum)

All Quiet on the Western Front sukses membawa pulang penghargaan Oscar tahun ini untuk Film Internasional Terbaik (sebelumnya bernama Film Berbahasa Asing Terbaik), yaitu film bahasa utamanya tidak berbahasa Inggris.

Karya Edward Berger ini merupakan film keempat dari Jerman berhasil memenangkan Academy Awards. Apa saja tiga film lainnya? Yuk, simak daftar 4 film Jerman pemenang Oscar berikut!

Baca Juga: 6 Rekomendasi Film Tentang Penyandang Disabilitas, Penuh Inspirasi!

1. All Quiet on the Western Front (2022)

All Quiet on the Western Front (dok. Netflix/All Quiet on the Western Front)

All Quiet on the Western Front merupakan film antiperang disutradarai Edward Berger. Berjudul asli Im Westen nichts Neues. Film ini diadaptasi dari novel dengan judul sama karangan Erich Maria Remarque dan merupakan adaptasi ketiga setelah film 1930 dan 1979.

Berlatar pada akhir Perang Dunia I, film ini menceritakan Paul Baumer, prajurit muda di Angkatan Darat Jerman. Ia orang sangat berambisi dan penuh dengan gagasan patriotik. Namun, tak lama setelah terjun ke medan perang, seluruh antusiasmenya hancur.

Paul mendapati kenyataan kelamnya kehidupan di parit. Ia harus berjuang untuk bertahan hidup. Hanya saran seorang tentara lebih senior mencegahnya menjadi statistik malang pada hari pertama pertempurannya.

All Quiet on the Western Front memenangkan Oscar 2023 untuk Film Internasional Terbaik. Selain itu, film ini juga meraih tiga penghargaan lain, yaitu untuk Musik Orisinil, Desain Produksi, dan Sinematografi Terbaik.

2. The Lives of Others (2006)

The Lives of Others (dok. Sony Pictures Classics/The Lives of Others)

Film drama thriller berjudul asli Das Leben der Anderen ini digarap Florian Henckel von Donnersmarck dalam debut penyutradaraannya. Film ini mengambil latar di Berlin Timur pada tahun 1984. Saat itu, Stasi, lembaga keamanan negara Jerman Timur melakukan pengawasan ketat terhadap warga negaranya.

Cerita berfokus pada seorang kapten Stasi bernama Gerd Wiesler. Ia ditugaskan untuk memata-matai seorang dramawan terkenal bernama Georg Dreyman dan pasangannya, seorang aktris Christa-Maria Sieland. Mereka dimata-matai karena pandangan Dreyman mendukung komunisme.

Wiesler memasang alat penyadap di tempat tinggal Dreyman, mengamati kegiatan sehari-harinya dan menulis laporan. Namun, ketika Wiesler menyadari alasan sebenarnya dibalik aksi penyadapan ini, ia pun menyadari apa dilakukannya adalah kesalahan. Film ini memenangkan Academy Award untuk Film Berbahasa Asing Terbaik 2007.

3. Nowhere in Africa (2001)

Nowhere in Africa (dok. Zeitgeist Films/Nowhere in Africa)

Film disutradarai Caroline Link ini berjudul asli Nirgendwo in Afrika. Diadaptasi dari buku autobiografi ditulis Stefanie Zweig berjudul sama. Menceritakan sebuah keluarga Yahudi Jerman pindah ke Kenya pada 1938.

Mereka adalah Walter dan istrinya Jettel, serta putri mereka Regina. Tujuannya untuk melarikan diri dari kekejaman Nazi. Walter sebelumnya seorang pengacara kini bekerja sebagai manajer pertanian. Jettel, kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan di Afrika. Sedangkan Regina dengan cepat beradaptasi di lingkungan barunya.

Regina dengan mudah mempelajari bahasa negara tersebut dan menunjukkan minat pada budaya lokal. Saat perang pecah, situasi di Jerman berubah sangat cepat dan tampaknya tak mungkin untuk kembali. Nowhere in Africa memenangkan Academy Award untuk Film Berbahasa Asing Terbaik 2003.

Baca Juga: 8 Film Horor Dibintangi Wafda Saifan, Kerap Dilirik Sutradara

Verified Writer

Ekos Saputra

gemar membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya