Penanganan Kesehatan Ini Ternyata Salah Secara Medis, Sudah Tahu?

Berbahaya bagi kesehatan

Bandar Lampung, IDN Times -Menangani kesehatan secara mandiri tanpa pendampingan medid biasanya dilakukan sebagian masyarakat atas dasar tradisi turun temurun. Jika salah satu keluarga tertua pernah melakukan hal itu maka akan diikuti oleh keturunan lainnya.

Padahal ada beberapa penanganan kesehatan yang dilakukan masyarakat salah secara medis lho. Hal itu tentu berbaya juga bagi kesehatan.

Berikut IDN Times rangkum penanganan kesehatan salah dan benar secara medis berdasarkan pemaparan Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung.

1. Kalau demam tidak boleh mandi?

Penanganan Kesehatan Ini Ternyata Salah Secara Medis, Sudah Tahu?Ilustrasi Mandi, Shower, Kamar Mandi (IDN Times/Sunariyah)

Sebagian masyarakat masih beranggapan saat sedang demam tidak boleh mandi. Dikhawatirkan badan akan semakin demam atau menggigil. Padahal fakta secara medis, mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat.

Tetapi, kalau demam disertai dengan rasa menggigil, mandi dengan air hangat akan lebih baik atau kompres dengan air hangat.

2. Ketika demam memakai pakaian tebal atau selimut

Penanganan Kesehatan Ini Ternyata Salah Secara Medis, Sudah Tahu?ilustrasi demam (IDN Times/Mardya Shakti)

Hal ini juga masih sering dilakukan oleh beberapa masyarakat. Saat ada yang sakit otomatis akan selalu diselimuti atau menggunakan pakaian tebal jika badan terasa demam.

Fakta secara medis, pakaian tebal atau selimut akan menaikkan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi 39 derajat atau lebih pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang.

Sehingga, disarankan untuk mengenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.

Baca Juga: Anak Sering Kehausan dan Gampang Lapar? Waspada Gejala Diabetes Militus

3. Mandi malam hari menyebabkan rematik

Penanganan Kesehatan Ini Ternyata Salah Secara Medis, Sudah Tahu?ilustrasi rematik (pexels.com/Kindel Media)

Anggapan mandi malam hari bisa menyebabkan penyakit rematik saat tua nanti juga masih langgeng dipercaya sebagian masyarakat.

Secara medis hal ini tidak benar. Sebab, saat kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan memerlukan mandi untuk kebersihan, tidak ada masalah meskipun mandi malam hari. Tetapi pada penderita rematik, dianjurkan mandi dengan air hangat.

4. Penderita cacar air atau campak tidak boleh mandi

Penanganan Kesehatan Ini Ternyata Salah Secara Medis, Sudah Tahu?howtocure.com

Kamu pernah terkena cacar air atau campak dan tidak boleh menyentuh air sama sekali? Padahal itu malah bertentangan dengan prinsip medis lho.

Penderita penyakit cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit dengan lebih sering mandi. Itu supaya perluasan penyakit dapat dicegah, disamping menggunakan obat.

5. Angin duduk harus dikerok atau dipijat?

Penanganan Kesehatan Ini Ternyata Salah Secara Medis, Sudah Tahu?https://www.klikdokter.com/

Saat alami angin duduk, secara medis justru tidak boleh dikerok apalagi dipijat. Sebab kejadian orang meninggal ketika dipijat, menunjukkan betapa penanganan yang salah dapat berakibat fatal.

Hal yang harus dilakukan adalah, pemberian oksigen dan obat serta tindakan diagnostik khusus. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan darah keseluruh tubuh.

6. Masuk angin harus dikerok?

Penanganan Kesehatan Ini Ternyata Salah Secara Medis, Sudah Tahu?Unplash/Rawpixel

Hal yang sama juga saat masuk angin tubuh terasa berat, pusing atau biasanya disertai mual, seseorang akan langsung kerokan. Ternyata saat dikerok dan berwarna merah itu bukan pertanda anginnya keluar.

Melainkan pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada dikulit. Tidak mengherankan, jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin akan kembali terjadi.

Kerokan akan menimbulkan rasa sakit,tapi karena sudah ada rasa sakit atau pegal otot, maka dengan rangsangan sakit yang baru akan menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau terlupakan.

Baca Juga: Penyebab Kaki Ibu Hamil Bengkak dan Cara Atasinya

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya