2. Hindari googling saat sakit

Screenshot logo Google (google.com)

Lebih lanjut dr Yusran mengatakan, jika mengalami sakit asam lambung yang mengarah pada GERD, seperti rasa panas di dada, sakit perut dan muntah-muntah segera konsultasikan pada dokter.

"Hindari googling, karena kalau googling tentang sakit perut itu yang keluar macem-macem. Daripada nanti malah berpikir macam-macam lebih baik ke dokter dulu supaya mendapat terapi dan edukasi," ujarnya.

Menurutnya, rasa panas di dada dan sakit perut dialami pasien akan mereda setelah mendapat pengobatan dokter. Sehingga pasien tidak perlu panik, sebab rasa panik dan cemas berlebih justru memicu asam lambung meningkat.

"Asam lambung ini bergantung pada pola hidup pasien. Jadi obat cuma mengobati keluhan, selebihnya pasien harus kontrol pola makan, stres dan beban kerja tidak berat," kata dr Yusran.

Jika itu semua sudah terkontrol, lanjutnya, maka tidak perlu berobat ke dokter. Sebab pasien sudah memahami apa saja yang menyebabkan asam lambung naik.

Baca Juga: Prokes Kendor, IDI Lampung Minta Masyarakat Terapkan 2M Saat Ramadan

3. Bolehkan minum ramuan herbal saat asam lambung naik?

Pinterest/Terry Dine

Dokter Yusran menjelaskan, makanan harus dihindari saat asam lambung naik adalah makanan pedas, asam, santan dan gorengan. Kemudian, minuman seperti kopi, teh dan coeklat juga harus dihindari.

Namun, jika membuat makanan sendiri seperti gorengan yang tidak menggunakan minyak bekas diperbolehkan. Itu karena minyak yang dipakai berulang kali bisa meningkatkan asam lambung.

"Jika merasa sudah enakan, boleh makan pedas lagi tapi jangan sampai telat makan lalu langsung konsumsi makan pedas atau minum kopi. Itu bisa memicu asam lambung naik," ujarnya.

Selain itu, dr Yusran juga tidak menyarankan mengonsumsi jamu herbal seperti kunyit dan temulawak yang dipercaya masyarakat bisa menyembuhkan penyakit asam lambung. Padahal ramuan akar-akaran tersebut justru salah kaprah dan berisiko meningkatkan gastric upset yaitu asam lambung meningkat dan menyebabkan sakit lambung.

"Tidak masalah jika tidak memiliki riwayat asam lambung dan makan teratur. Yang salah itu ketika makan tidak teratur dan rutin minum ramuan tersebut. Udah banyak kejadian justru dirawat karena sakit perut sampai muntah karena asam lambung naik," ujarnya.

4. Sakit lambung bisa mengarah ke jantung?

ilustrasi gejala gagal jantung (nhlbi.nih.gov)

Dokter Yusran menambahkan, pasien GERD tidak perlu panik penyakitnya akan menjadi penyakit jantung atau penyakit lainnya. Karena asam lambung tempatnya hanya di kerongkongan. Sehingga hanya membuat radang di kerongkongan dan bisa sembuh dengan obat-obatan.

"Jadi kalau hasil pemeriksaan dokter hanya sakit asam lambung, Insyaallah tidak mengancam nyawa.  Kecuali pasien memang memiliki sakit jantung atau paru-paru itu sudah beda lagi," jelasnya.

Menurutnya, penyakit lambung memang tidak bisa sembuh total. Namun bisa diatasi penyebabnya sehingga tidak membuat penyakit tersebut kambuh.

"Selain pola makan dan mengelola stres dengan baik, pemilik asam lambung juga tidak disarankan minum sembarang obat. Seperti obat pereda nyeri yang dibeli sendiri dari apotek seperti asam mefenamat itu tidak boleh diminum terus-terusan karena berisiko merusak lapisan permukaan lambung sehingga bikin gampang sakit," kata dokter Yusran.

5. Sakit lambung tetap bisa puasa lho

Pexel.com

Kabar baiknya, penderita asam lambung tidak ada alasan untuk tidak puasa lho. Karena dengan berpuasa, pola makan lebih teratur. Namun, dr Yusran menyarankan untuk tetap menjalankan ibadah puasa yang benar. Seperti makan sahur dan tidak berlebihan saat buka puasa.

"Kurangi makanan mengandung gas dan terlalu manis dan hindari makanan pemicu asam lambung naik. Jika perut terasa sakit minum obat pereda asam lambung dan hindari vitamin C dosis tinggi," ujarnya.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! 6 Penyebab Tikus Masuk dalam Rumah