Kenali Gejala Gangguan Mental, Stres Bukan Berarti Depresi Lho

Pengetahuan minim sebabkan depresi lebih lama

Intinya Sih...

  • Stres bukan langsung depresi, butuh gejala lain selama dua minggu atau lebih.
  • Mahasiswa diminta mengenali diri dan pelampiasan stres, serta membedakan depresi dan ansietas.
  • Pengetahuan minim tentang penyakit mental bisa membuat individu menderita lebih lama. Kegiatan studium generale di ITERA berhasil menarik 400 pendaftar.

Bandar Lampung, IDN Times -Menjadi mahasiswa memang bukan hal mudah. Ada banyak beban dihadapi mulai dari tugas kuliah menumpuk, menghadapi dosen killer atau menyelesaikan tugas akhir. Kondisi tersebut bisa membuat stres sampai depresi jika tidak ditangani dengan tepat. 

Tapi, perlu kamu tahu, kalau stres tidak bisa langsung dikaitkan dengan depresi lho. Harus ada gejala lain menyertai dan dirasakan dalam kurun waktu tertentu.

Biar gak salah mengenal gejala depresi pada diri kamu, berikut IDN Times rangkum penjelasan dari psikolog klinis tentang bagaimana mengenali gejala gangguan mental atau mental illness serta apa saja penyakit mental. 

1. Stres bukan berarti depresi

Kenali Gejala Gangguan Mental, Stres Bukan Berarti Depresi LhoIlustrasi depresi (Pexels.com/Pixabay)

Fitri Yanti Herlinda Sari,  Psikolog Klinis RSUD Abdul Moeloek, menyampaikan, informasi banyak beredar mengenai depresi bahwa stres karena suatu keadaan, tidak lantas bisa diklaim sebagai depresi. Menurutnya, kondisi stres bisa dikatakan depresi jika gejala kehilangan minat, kehabisan energi, kurang nafsu makan, serta munculnya keinginan bunuh diri yang dirasakan selama dua minggu atau lebih.

"Penegakan diagnosis depresi perlu dilakukan dengan hati-hati dan cermat oleh ahli kesehatan jiwa yang berwenang melakukan penegakkan diagnosis,” kata Fitri pada acara studium generale bertajuk Depresi dan Ansietas, Kenali, Cegah dan Tatalaksananya digelar ITERA, Selasa (27/2/2024).

Baca Juga: 6 Manfaat Buah Alpukat untuk Kecantikan, Jarang Diketahui

2. Bedakan depresi dan ansietas

Kenali Gejala Gangguan Mental, Stres Bukan Berarti Depresi Lhoilustrasi depresi(pexels.com/Pavel Danilyuk)

Fitri meminta mahasiswa untuk mengenali diri masing-masing kemudian memikirkan makanan, hobi atau kegiatan favorit sebagai pelampiasan rasa stres. Jika stres terus menerus datang dan sulit dikendalikan, individu tersebut harus berani datang ke ahli.

Ia melanjutkan, peserta harus mampu membedakan depresi dan ansietas. Kondisi depresi adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan emosi sangat jauh ke arah negatif sedangkan ansietas adalah rasa cemas atau takut yang hadir karena adanya trauma atas kejadian di masa lalu.

3. Pengetahuan minim sebabkan depresi lebih lama

Kenali Gejala Gangguan Mental, Stres Bukan Berarti Depresi LhoIlustrasi Stres(freepik.com/jcomp)

Disebutkan dalam stadium generale, penanganan penyakit mental tidak hanya dilakukan oleh psikolog saja melainkan penanganan komprehensif melibatkan apoteker. Sehingga pada webinar kali ini juga dilengkapi dengan tatalaksana depresi dan ansietas pada pasien telah didiagnosis penyakit mental dipaparkan oleh Hendik Riawan, Apoteker Klinis di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang.

Kepada peserta, Hendik memaparkan tentang karakteristik pasien yang pernah ditemuinya dan bagaimana cara menanganinya. Dia juga menjelaskan bagaimana memetakan tatalaksana pada setiap pasien dengan melihat gejala yang ada dan kapan sebaiknya memulai terapi.

"Minimnya pengetahuan individu terhadap pentingnya mencegah dan mengobati penyakit mental dini membuat individu bisa saja menderita lebih lama," terangnya.

Sehingga pihaknya juga menjelaskan pengetahuan obat-obatan banyak digunakan dalam kasus-kasus depresi dan ansietas serta bahayanya jika digunakan dengan tidak tepat atau tidak patuh.

4. Webinar tentang kesehatan mental menarik minat mahasiswa

Kenali Gejala Gangguan Mental, Stres Bukan Berarti Depresi Lhoilustrasi seseorang sedang stress (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dekan Fakultas Sains Itera, Ikah Ning P Permanasari, mengapresiasi kegiatan tersebut, karena berhasil menarik peminat mencapai 400 pendaftar.  Ikah menambahkan, tema  diusung merupakan sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena padatnya waktu belajar, berorganisasi dan kuliah mungkin saja memengaruhi kekuatan mental mahasiswa dalam menjalaninya.

“Mahasiswa, khususnya yang sedang dalam tahap penyelesaian tugas akhir kerap mengalami kemunduran motivasi sehingga menghambat penyelesaian studi. Beberapa alasan di antaranya adalah kesehatan mental,” ujar Ikah.

Baca Juga: Pemilu Bisa Sebabkan Stres, Kenali Ciri dan Cara Atasinya Yuk

Topik:

  • Martin Tobing
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya