Mengenal Transplantasi Rambut dan Efek Sampingnya Agar Tak Menyesal

Pahami dulu prosedur dan efek samping yang bisa terjadi

Bandar Lampung, IDN Times - Rambut dianggap salah satu mahkota bagi sebagian orang. Tidak heran jika setiap orang berpacu untuk memiliki rambut yang indah dan sehat.

Namun,  meskipun sudah mencoba berbagai cara untuk merawat rambut, masalah kebotakan tak bisa dihindari. Banyak orang yang kemudian memilih untuk melakukan transplantasi rambut.

Sebelum melakukan transplantasi rambut, pahami dulu prosedur dan efek samping yang bisa terjadi setelah proses “penanaman rambut” dilakukan. Berikut ulasannya dilansir dari herminahospitals.com.

Baca Juga: Dua Rumah Sakit di Bandar Lampung Layani Persalinan Metode Eracs

1. Apa itu transplantasi rambut?

Mengenal Transplantasi Rambut dan Efek Sampingnya Agar Tak MenyesalTranspalansi rambut. (fugamed.com).

Transplantasi rambut adalah prosedur dilakukan untuk mengembalikan rambut pada area kulit kepala yang mengalami penipisan hingga kebotakan. Istilah transplantasi rambut ini sering disebut juga sebagai cangkok rambut atau tanam rambut dan sekali pengerjaan transplantasi rambut yang ditanam memerlukan puluhan helai rambut.

Namun, sebelum melakukan transplantasi rambut, metode yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi kulit kepala pasien. Selain itu, kapan melakukan transplantasi rambut juga menjadi pertimbangan yang penting.

Operasi rambut yang satu ini tersedia dalam berbagai jenis, yaitu:

  • Follicular Unit Strip Surgery (FUSS) : Metode cangkok rambut dengan menyayat kulit pasien yang mengalami kebotakan.
  • Follicular Unit Extraction (FUE) : Metode ini yakni mengumpulkan folikel rambut yang terdiri dari satu sampai empat rambut yang masih sehat untuk proses transplantasi di bagian yang mengalami masalah.
  • Direct Hair Implantation (DHI) : Metode DHI ini adalah metode baru yang mirip dengan FUE, namun menggunakan alat mirip seperti bolpoin untuk menanamkan rambut.

2. Manfaat transplantasi rambut

Mengenal Transplantasi Rambut dan Efek Sampingnya Agar Tak MenyesalTranspalansi rambut. (youtube.com/tina yong).

Tujuan utama prosedur ini tidak lain adalah untuk mengatasi kerusakan rambut. Selain itu, transplantasi rambut juga bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Itu karena dapat mengatasi berbagai kondisi seperti kebotakan pada laki-laki, rambut tipis pada perempuan, dan mengembalikan rambut pada area kulit kepala yang mengalami cedera.

3. Efek samping

Mengenal Transplantasi Rambut dan Efek Sampingnya Agar Tak Menyesaltranspalansi rambut. (venushairrestoration).

Meski banyak manfaat, transplantasi rambut yang ramai dilakukan artis bukan tanpa risiko. Beberapa dari kasus transplantasi rambut menimbulkan beberapa efek samping. Mulai dari pembengkakan kulit kepala, memar di area mata, rasa gatal, infeksi folikel rambut hingga mati rasa pada kulit kepala. Berikut beberapa efek samping yang umum terjadi.

  • Infeksi atau Perdarahan
    Ketika “tanam rambut” dilakukan, dokter akan membuat sayatan di kulit kepala. Sayatan dibuat untuk mengambil donor rambut dan melakukan penanaman rambut di area kepala yang botak. Sayatan di kepala bisa menimbulkan risiko infeksi atau perdarahan. 
  • Gatal
    Gatal merupakan efek samping transplantasi rambut yang paling umum. Rasa gatal dapat terjadi akibat terbentuknya koreng di area transplantasi. Gatal di kepala umumnya dapat hilang dalam beberapa hari.
  • Sakit
    Sebelum penanaman rambut dilakukan, dokter akan memberikan obat bius dan obat penenang. Kedua obat tersebut bertujuan untuk meminimalkan rasa nyeri atau sakit ketika bagian kulit disayat. Tidak perlu khawatir akan hal ini. Nantinya, dokter akan meresepkan obat penghilang rasa sakit untuk menghindari nyeri di kepala pasca-operasi.
  • Pembengkakan
    Pembengkakan merupakan efek samping yang umum terjadi setelah transplantasi rambut. Meski begitu, lokasi pembengkakan yang terjadi akibat transplantasi rambut tak selalu sama, bisa berbeda-beda pada setiap orang.
  • Bekas luka
    Operasi transplantasi rambut dapat meninggalkan bekas luka berbentuk lurus dan memanjang di bagian kepala. Sebab, saat proses transplantasi, dokter akan mengangkat sepotong kulit kepala untuk membawa folikel rambut. Bekas luka ini dapat disamarkan saat rambut baru tumbuh di sekitarnya. Kendati begitu, luka bekas sayatan mungkin dapat terlihat jika rambut di sekitarnya tipis atau orang tersebut memiliki potongan rambut pendek.
  • Terdapat benjolan
    Selain bekas luka, pasien berisiko mengalami benjolan di sekitar area transplantasi rambut. Tetapi Anda tidak perlu khawatir, karena benjolan itu akan hilang dengan sendirinya. 

Guna meminimalkan risiko dan efek samping serta meningkatkan keberhasilan dalam melakukan transplantasi rambut, maka harus dilakukan ketika pasien dalam keadaan sehat. Diskusikan manfaat dan risiko prosedur ini dengan dokter. Pertimbangkan pula biaya yang diperlukan untuk prosedur transplantasi rambut, karena umumnya harus dikeluarkan sebagai biaya pribadi.

Baca Juga: Memilih Kontrasepsi Aman Setelah Melahirkan, Gak Perlu Bingung Bun!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya