Mengulik Makanan Khas Lampung, Bikin Ngiler Pecinta Kuliner

Beragam makanan khas yang unik dan bisa membuat ketagihan

Bandar Lampung, IDN Times - Indonesia memiliki kekayaan kuliner istimewa. Setiap daerah memiliki makanan ciri khas. Saat kita berkunjung ke suatu daerah, tak lengkap rasanya tanpa mencicipi makanan khasnya.

Begitu juga di Provinsi Lampung, memiliki beragam makanan khas yang unik dan bisa membuat ketagihan bagi siapa saja yang merasakannya. Sebut saja Seruwit, Pindang, Sambal Tempoya, Pepes Ikan, Pandap, Bekasam, Taboh Iwa Tuhuk, Gulai Pedhos, Manuk Pulong Akhi. Semua makanan tersebut memiliki cita rasa khas semisal gurih, pedas dan asin. 

Sayangnya, masih sangat jarang rumah makan yang menyediakan atau bahkan secara khusus menjual makanan khas Lampung. Berbeda dengan masakan seperti Minang, oriental, dan Jawa. Tapi jangan risau, buat kalian yang penasaran atau merindukan makanan khas daerah berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai ini,  Cikwo Resto salah satu pilihannya.

1. Sang pemilik bilang Cikwo Resto didirikan tersentil dari ucapan teman bingung cari makanan khas Lampung

Mengulik Makanan Khas Lampung, Bikin Ngiler Pecinta KulinerIDN Times/Istimewa

Isna Adi Anti, pemilik Cikwo Resto menjelaskan, rumah makan dikelolanya beroperasi sejak empat tahun lalu. Ia terinspirasi membuka rumah makan lantaran tersentil curhatan temannya bingung mencari makanan khas Lampung.

Ia pun lalu memantapkan hati mendirikan rumah makan terletak di Jalan Kimaja, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung. Terkait arti Cikwo, Isna mengatakan berarti kakak tertua ini. Selain nama unik, restoran ini juga mengusung tagline “singgah pay, cecas pay, pasti ketagehan.” Artinya "mampir dulu, cicip dulu, pasti ketagihan".

Chef Cikwo Resto, Sopiah (34), menerangkan, mayoritas konsumen yang datang berasal dari luar Lampung. Ia tak menampik, masyarakat berdomisili di Lampung masih ada kurang antusias dengan masakan khas daerah sendiri. “Kalau dari masyarakat Lampungnya sendiri, kurang banyak. Paling banyak itu malah dari luar provinsi,” jelasnya.

2. Gulai Taboh Iwa Tapa diasapi 5-6 jam

Mengulik Makanan Khas Lampung, Bikin Ngiler Pecinta KulinerIDN Times/Istimewa

Menu yang tersedia di Cikwo Resto mayoritas berupa olahan ikan yang berasal dari Liwa Kabupaten Lampung Barat dan Krui, Kabupaten Pesisir Barat. Dari beragam menu khas Lampung tersedia di sini, ada menu  idola para konsumen yaitu Gulai Taboh Iwa Tapa.

Chef Cikwo Resto, Sopiah menerangkan, menu ini merupakan makanan wajib di setiap acara adat masyarakat Lampung. Taboh berarti santan, dan Iwa artinya ikan. Jadi Gulai Taboh merupakan olahan makanan ikan yang bersantan.

Kuliner ini bahan baku utamanya adalah ikan nila utuh yang diasap sekitar lima sampai enam jam. Untuk ukuran ikannya, setiap porsinya sengaja dipilah minimal seberat dua ons besarnya.

“Setelah diasap selama 5-6 jam baru dimasak sama santen. Bukan cuma disiram tapi di masak lagi, makanya dinamakan iwa tapa. Cita rasanya gurih pedas dengan aroma wangi ikan asap yang menggugah selera makan," ujarnya.

3. Ikan Blue Marlin diolah menjadi bakso, pindang, sop

Mengulik Makanan Khas Lampung, Bikin Ngiler Pecinta KulinerBahan baku ikan Blue Marlin diolah menjadi bakso, pindang di Cikwo Resto. (IDN Times/Istimewa).

Selain menu Taboh Iwa Tapa, menu signature lainnya di Cikwo Resto adalah olahan ikan Blue Marlin. Menu itu diolah menjadi bakso, pindang, sop ataupun dibakar. Diketahui, ikan Blue Marlin memiliki kadar Omega 3 tinggi sehingga sangat baik untuk kecerdasan anak-anak.

Tersedia juga seruwit yang terbuat dari ikan air tawar dengan pilihan cara memasak dibakar, dipindang atau dipepes. Bahan baku itu ikan itu kemudian dicampur dengan sambal terasi atau tempoya, lalu ditambah terong bakar atau terong rebus yang diaduk menjadi satu.

Saat menyantap seruwit biasanya ditambah lalapan segar yang membuat cita rasa semakin lezat dan nikmat. Cikwo Resto  juga menyajikan olahan dengan bahan dasar cumi, udang, gurita dan ayam, namun yang paling dominan adalah olahan ikan.

Uniknya di Cikwo Resto setiap memesan makanan selalu dilengkapi dengan sambal terasi, lalapan seperti terong, rebusan daun-daunan, jaling atau jengkol. Sambal dan lalapan tersebut di berikan secara gratis.

4. Segarnya seruput Serbet Kweni

Mengulik Makanan Khas Lampung, Bikin Ngiler Pecinta KulinerIDN Times/Istimewa

Untuk melegakan tenggorokan setelah makan,  Cikwo Resto menyediakan Serbet Kweni. Minuman khas ini dibuat dari campuran potongan mangga kweni, biji selasih dan gula aren.

Mangga yang biasa digunakan untuk campuran sambal mangga ini, beraroma wangi. Rasanya yang dominan manis dan sedikit asam ditambah gula aren membuat minuman ini terasa begitu manis dan segar.

Cikwo resto juga menawarkan minuman Kopi Robusta yang merupakan minuman khas Lampung. Provinsi ini merupakan daerah penyumbang 70 perse ekspor kopi Robusta Indonesia. Saat ini kopi sudah menjadi gaya hidup bagi semua kalangan.

5. Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, sudah bisa makan kenyang

Mengulik Makanan Khas Lampung, Bikin Ngiler Pecinta KulinerMakanan khas Lampung di Cikwo Resto. (IDN Times/istimewa).

Pemilik Cikwo Resto, Isna Adi Anti, menyampaikan, beragam makanan dan minuman kuliner yang disediakan dari segi harga tak menguras kantong. Harga makanan mulai Rp15.000, minuman mulai Rp10.000, dan paket makan seruwit mulai Rp.55.000.

Rumah makan buka setiap hari pukul 10.00-22.00 WIB ini juga memiliki fasilitas pendukung untuk kenyamanan konsumen. Misalnya, ruang ber-AC, musala, free WiFi, dan oleh-oleh khas Lampung.

Bagi pengunjung gemar olah vokal dan bermain musik pun dapat menampilkan bakatnya di Cikwo Resto. Itu lantaran di sini tersedia alat musik pendukung.

6. Masyarakat nilai kuliner Lampung belum tereksplor maksimal

Mengulik Makanan Khas Lampung, Bikin Ngiler Pecinta KulinerPengunjung menyantap kuliner di Cikwo Resto. (IDN Times/Istimewa).

Pengunjung melontarkan pendapat terkait sajian kuliner di Cikwo Resto. Ade Irawan (29) misalnya, ia menjadi pengunjung setia restoran ini dua tahun terakhir. Ade  paling suka menu Taboh Iwa Tapa.

"Cita rasanya gurih dan tidak mudah memasaknya. Enak banget. Yang membedakan mungkin karena ngeresep kali ya. Bisa jadi kalau kita buat taboh iwa tapa di rumah nggak seperti itu rasanya,” ujarnya.

Terkait kuliner khas Lampung Ade tak menampik, masih sangat kurang peminatnya dan kurang tereksplor. “Banyak makanan bukan khas Lampung tapi dipasarkan. Apalagi kalau yang masuk itu makanan dari artis pasti lebih fenomenal," tukasnya.

Ia berharap, masyarakat Lampung harus lebih bangga dengan masakan khas Lampung. Apalagi era digital saat ini, idealnya para milenial dan Gen Z dapat mempromosikan kuliner khas Lampung di media sosial. "Orang asli Lampung ataupun bukan, jika memang lahir dan besar di sini apa salahnya ikut menginformasikan tentang masakan khas lampung,” jelas Ade.

Wah, sayang sekali ya makanan khas Lampung yang unik, lezat dan sudah terkenal sampai ke luar kota ini justru masih kurang diminati oleh masyarakat nya sendiri. Mulai sekarang, wajib deh, buat kamu pecinta kuliner mencicipi menu seperti ini dan mempromosikan di media sosial agar kuliner Lampung semakin dikenal.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya