Kue Tradisional Lampung Saat Hari Raya Idul Adha, Ada Favoritmu?

Rasanya identik manis dan gurih

Bandar Lampung, IDN Times - Hari raya Idul Adha bagi umat muslim memang tidak semeriah perayaan hari raya Idul Fitri. Karena hari raya ini lebih fokus pada pelaksanaan kurban atau para jemaah haji.

Namun masyarakat asli Lampung justru lebih banyak membuat kue tradisional saat hari raya Idul Adha lho. Itu sebagai kuliner pelengkap saat makan bersama keluarga.

Nah berikut IDN Times rangkum, lima kue khas Lampung yang tak pernah absen saat hari raya.

1. Buras

Kue Tradisional Lampung Saat Hari Raya Idul Adha, Ada Favoritmu?instagram.com/hanhanny

Bagi masyarakat Lampung, buras bukan makanan pendamping tapi menjadi makanan pembuka saat makan bersama di hari raya. Biasanya buras disandingkan dengan rendang, opor ayam atu sambal hati ampela ayam.

Proses pembuatan buras ini membutuhkan waktu berjam-jam agar benar-benar matang dan tidak mudah basi. Rasanya gurih karena terbuat dari beras dicampur santan. Selain itu aroma daun pisang sebagai pembungkus sangat pekat menambah rasa semakin lezat.

2. Segubal

Kue Tradisional Lampung Saat Hari Raya Idul Adha, Ada Favoritmu?Makanan khas Lampung segubal. (IDN Times/Istimewa)

Selain buras, makanan pembuka yang juga disandingkan dengan opor, rendang atau sambal hati ampela adalah segubal. Cara pembuatannya hampir sama, dibungkus menggunakan daun pisang dan di kukus dalam waktu lama, sekitar 10 jam.

Namun untuk segubal, menggunakan bahan dasar ketan dan bentuknya dibuat bulat. Di daerah lain segubal biasanya disebut Lemang.

Baca Juga: 5 Kuliner Bahari di Bandar Lampung yang Terkenal Sedap, Yuk ke Sini! 

3. Legit

Kue Tradisional Lampung Saat Hari Raya Idul Adha, Ada Favoritmu?Proses menekan lapisan pada lapis legit supaya menyatu dengan lapisan bawah (IDN Times/Silviana)

Kalau kue satu ini tentu sudah tidak asing lagi, karena sudah banyak dijual di toko kue modern. Legit memiliki rasa manis yang khas dan aroma harum. Sesuai namanya, rasanya pun sangat legit.

Kue warisan zaman kolonial ini dibuat dengan bahan eksklusif yaitu telur, margarin, gula dan agar-agar. Proses pembuatannya bisa memakan waktu empat jam dan melatih kesabaran karena harus berahadapan dengan tungku panas. 

Itulah yang membuat harganya cukup mahal. Satu loyang legit biasanya Rp250 ribu sampai Rp300 ribu.

4. Engkak ketan

Kue Tradisional Lampung Saat Hari Raya Idul Adha, Ada Favoritmu?Instagram.com/meronacake

Masih satu jenis dengan legit, engkak ketan juga memiliki cita rasa manis tapi lebih gurih karena bahan yang digunakan ada tambahan tepung ketan putih dan santan.

Proses pembuatannya sama dengan legit, melatih kesabaran dan memakan waktu yang cukup lama. Untuk memasak satu loyang, adonan tidak bisa dituang sekaligus, melainkan harus per lapis kemudian ditutup menggunakan kekep (alat panggangan berbentuk seperti jamur digunakan untuk mengeringkan adonan) setelah itu dituang kembali sampai loyang penuh.

Tapi biasanya masyarakat Lampung memasak kue ini secara bersamaan sehingga suasananya sangat ramai dan tidak akan terasa jenuh serta panas saat berhadapan dengan panggangan api.

5. Sarimoka

Kue Tradisional Lampung Saat Hari Raya Idul Adha, Ada Favoritmu?Kuliner khas Lampung, Sarimoka (IDN Times/Silviana)

Terakhir adalah sarimoka. Kue identik dengan warna hijau ini merupakan tiga serangkai dengan legit dan engkak. Saat hari raya atau acara adat, ketiganya akan di susun dalam satu wadah di selang seling.

Rasanya manis dan beraroma  pandan. Bedanya untuk Sarimoka ini masih menggunakan tepung terigu dalam pembuatannya, sehingga teksturnya lebih kenyal dan padat.

Nah itu tadi lima kue tradisional khas Lampung saat hari raya. Untuk tiga serangkai legit, engkak dan sarimoka saat ini sudah banyak dikreasikan dan memiliki banyak rasa . Ada rasa kacang, cokelat, hingga rasa durian.

Baca Juga: Lima Kuliner Sehat di Bandar Lampung Wajib Kamu Coba

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya