5 Fakta Seruit, Kuliner Khas Lampung yang Enak Dinikmati Ramai-ramai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seruit, kuliner khas Lampung yang satu ini kurang populer dan jarang terdengar. Namun bagi masyarakat Lampung, Seruit termasuk kuliner yang cukup populer. Bahan baku utama dalam pembuatan Seruit adalah ikan, jenis ikannya tidak ditentukan. Tergantung selera masing-masing saja.
Namun biasanya masyarakat Lampung memakai ikan sungai, seperti ikan Baung, Layis, belide, dan lain-lain. Dan disajikan dengan lalapan. Sekilas tidak ada yang istimewa dari kuliner khas Lampung yang satu ini. Tapi hingga saat ini seruit masih dijadikan menu utama yang disajikan saat berkumpul, khususnya bagi suku Lampung Pepadun.
1. Seruit biasanya disantap beramai-ramai
Sejak zaman dulu, masyarakat Lampung suka sekali berkumpul dengan keluarga, saudara, kerabat dan tetangga. Entah itu di acara adat, acara keagamaan, ataupun pernikahan. Dan disaat berkumpul itu, mereka biasanya menyantap makanan secara bersama-sama.
Tradisi ini disebut dengan Nyeruit, dan makanan yang disantapnya adalah Seruit. Walaupun zaman sudah modern, namun kegiatan berkumpul ini masih dilakukan secara turun temurun hingga saat ini. Dan merupakan sarana untuk menjaga tali silaturahmi.
2. Ikan adalah bahan utama hidangan Seruit
Kuliner khas Lampung ini memiliki bahan dasar ikan, dan biasanya ikan yang disajikan dalam Seruit diolah dengan cara digoreng atau dibakar. Selanjutnya ikan akan disantap dengan sambal terasi dan sambal tempoyak (olahan durian) atau sambal mangga.
Masyarakat Lampung juga sering menambahkan lalapan dan petai, sebagai pelengkap hidangan Seruit. Perpaduan rasa dari sambal terasi dan sambal tempoyak atau sambal mangga, memberikan cita rasa pedas, asam, dan manis yang menambah kenikmatan saat menyantap Seruit.
Baca Juga: 5 Tempat Makan Pempek di Lampung Terbaik, Rasanya Juara!
3. Proses pembuatan Seruit sangatlah mudah
Editor’s picks
Makanan ini kelihatan memang sangat sederhana kelihatannya, dan proses pembuatannya pun tidaklah rumit. Sebelum digoreng, ikan akan dilumuri dulu dengan bawang putih, garam, ketumbar, kunyit, dan jahe yang sudah dihaluskan. Setelah bumbu meresap, barulah ikan tersebut digoreng.
Kalau ikannya dibakar, saat sudah setengah matang ikan akan dioles dengan kecap dan campuran bumbu yang dihaluskan tadi. kemudian dibakar lagi hingga matang. Kemudian ikan yang sudah dibakar ataupun digoreng, akan disajikan bersama dengan sepiring nasi hangat, dan aneka jenis lalapan yang diaduk jadi satu dengan sambal.
4. Seruit biasa disantap dengan sambal
Untuk menambah kenikmatan hidangan Seruit, masyarakat Lampung menyantap Seruit dengan sambal. Sehingga makanan ini bercita rasa pedas. Sambal yang dipakai biasanya sambal terasi dan sambal tempoyak. Untuk membuat sambal terasi dibutuhkan cabai, garam, penyedap rasa, rampai dan terasi bakar.
Sedangkan untuk membuat sambal tempoyak dibutuhkan daging durian yang sudah matang, pisahkan dengan bijinya dan beri sedikit garam. Lalu tambahkan cabe rawit dan simpan dalam wadah yang tertutup rapat selama beberapa hari. Selain sambal di atas, ada juga masyarakat Lampung yang menyantap Seruit dengan sambal mangga.
5. Serbat selalu dihidangkan setelah menyantap Seruit
Setelah menyantap Seruit yang bercita rasa pedas, masyarakat Lampung biasa meminum Serbat Kweni. Minuman khas Lampung ini terbuat dari mangga Kweni yang diserut tipis-tipis, lalu diberi air gula, susu kental manis, dan es batu. Rasanya segar banget, dan mampu mengusir rasa pedas sehabis menyantap Seruit.
Nah kalau kebetulan kamu berwisata kuliner ke Lampung, jangan lupa ya untuk mencicipi kenikmatan Seruit bersama dengan keluarga atau teman-temanmu. Kapan lagi mencicipi kuliner khas Lampung ini langsung di tempat asalnya? Tapi awas ketagihan ya!
Baca Juga: 5 Hal yang Memudahkan Kamu untuk Liburan ke Lampung, Lebih Cepat!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.