5 Kuliner Lokal Kesukaan Wali Songo, Langka tapi Masih Bisa Dijumpai!

Meski sederhana namun rasanya nikmat #LokalIDN

Sebagai tokoh-tokoh penting yang berpengaruh dalam dunia Islam, Wali Songo tak cuma berdakwah dan mengajarkan amalan pada umat muslim di Indonesia saja. Saat Wali Songo menyebarkan agama Islam, banyak juga kuliner yang jadi trending pada zamannya karena para wali menyukainya.

Dan ternyata, kuliner kesukaan Wali Songo tersebut masih bisa kita jumpai di zaman sekarang meskipun keberadaannya mulai langka. Pernah menjajal nikmatnya lima kuliner ini?

1. Docang 

5 Kuliner Lokal Kesukaan Wali Songo, Langka tapi Masih Bisa Dijumpai!instagram.com/alyaviolette

Niat hati hendak meracuni para wali melalui sepiring docang. Namun sapa sangk bahwa makanan yang menyertakan kelapa parut ini malah menjadi kesukaan semua anggota Wali Songo.

Docang sendiri racikan makanan yang berisi irisan lontong, taoge, daun singkong, dan kerupuk. Mempunyai rasa yang cukup gurih dan sedikit pedas, docang masih dapat dijumpai di Cirebon dan beberapa daerah di Jawa Barat lainnya.

2. Pekasam ikan

5 Kuliner Lokal Kesukaan Wali Songo, Langka tapi Masih Bisa Dijumpai!instagram.com/pekasamhakakmaneh_kems

Ikan pekasam dapat diolah kembali menjadi makanan nan menggiurkan lidah dengan cara digoreng kemudian diberi sambal atau ditumis. Populer di Banjar, pekasam ikan termasuk makanan kesukaan Wali Songo lho!

Pekasam ikan menjadi hidangan yang tidak boleh absen di perayaan Maulid Nabi. Usai berdakwah, para wali akan menikmati lezatnya pekasam ikan. Pekasam sendiri proses fermentasi yang dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Baca Juga: 9 Destinasi Wisata Religi Wali Songo yang Tersebar di Pulau Jawa

3. Bubur asyura

5 Kuliner Lokal Kesukaan Wali Songo, Langka tapi Masih Bisa Dijumpai!instagram.com/chombahar

Bubur asyura tidak hanya ramaikan malam tahun baru Islam di Indonesia saja. Masyarakat Malaysia dan Brunei Darussalam juga menghadirkan nikmatnya bubur ini setiap tahun baru Islam.

Bubur asyura asal Kalimantan dan bubur suro yang populer di Jawa cukup berbeda, lho! Dari penampilannya sudah kelihatan, bubur asyura yang menjadi kesukaan Wali Songo nampak lebih gelap ketimbang bubur suro.

Bubur asyura diolah dengan beragam bahan baku yang dimasak bersama seperti jagung manis, kangkung, wortel, daging ayam, dan masih banyak lainnya. Punya rasa gurih dan pedas dari merica, bubur asyura terkadang diberi juga telur rawis sebagai topping.

4. Kupat ketheg 

5 Kuliner Lokal Kesukaan Wali Songo, Langka tapi Masih Bisa Dijumpai!instagram.com/rike_sabhara

Berupa kudapan, kupat ketheg merupakan makanan warisan sekaligus kesukaan Sunan Giri. Dari zaman dahulu hingga sekarang, kuliner ini menjadi makanan untuk meriahkan 'Malam Slawe' di bulan Ramadan masyarakat Gresik.

Malam Slawe sendiri artinya malam ke-25, di mana salah satu malam di bulan Ramadan ini merupakan peringatan Lailatul Qadar. Kupat ketheg sendiri ketupat yang terbuat dari beras ketan, yang disajikan bersama kelapa parut dan gula pasir.

Bukan sekadar ketupat dari beras ketan, karena makanan ini diolah dengan air ketheg yang tak lain ialah air endapan minyak mentah sehingga membuat tekstur ketupat menjadi lebih gurih. 

5. Sego jangkrik 

5 Kuliner Lokal Kesukaan Wali Songo, Langka tapi Masih Bisa Dijumpai!instagram.com/reza_fumi

Beberapa daerah di Jawa mempunyai sego atau nasi jangkrik versi masing-masing. Yang pasti, sego jangkrik kesukaan Sunan Kudus identik dibungkus dengan daun jati. Lauknya pun terdiri dari daging sapi atau kerbau yang diolah menggunakan santan dan bumbu rempah.

Kamu dapat menikmati nikmatnya sego jangkrik secara cuma-cuma saat tradisi Buka Luwur tiba. Tradisi tersebut diperingati setiap tanggal 10 Muharram di Kudus.

Meski langka, lima kuliner kesukaan Wali Songo yang telah disebutkan tadi masih bisa dijumpai di daerah asalnya masing-masing. Apakah kamu pernah mencoba salah satunya? 

Baca Juga: 10 Kuliner Indonesia Wilayah Timur yang Lezatnya Jarang Diketahui

Tifani Topan Photo Verified Writer Tifani Topan

(Food & Travel Enthusiast) Mohon maaf jika terjadi kesalahan penulisan maupun informasi. Terima kasih

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya