Lampung Inflasi Oktober 0,10 Persen, Ekonom Beri Warning ke Pemerintah

Tugas berat untuk pemerintah

Bandar Lampung, IDN Times - Provinsi Lampung mencatat nilai inflasi sebesar 0,10 persen periode Oktober 2021. Pencapaian itu merujuk catatan perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung.

Berdasarkan hasil penghitungan resmi tersebut, Penelitian Bidang Ekonomi Central for Urban an Regional Studies, Erwin Octavianto mengingatkan, nilai inflasi 0,10 persen bagi Lampung masih teramat kecil. Pemerintah diminta harus mampu tetap menstabilkan harga dan lebih meningkatkan aktivitas ekonomi di masa pandemik.

"Menjaga inflasi agar kisaran year on year (yoy) di 2-4 persen ini memang tugas berat untuk pemerintah, sebab harus meningkatkan daya beli masyarakat. Apalagi saat ini, kita harus melaksanakan kebijakan PPKM membuat geliat ekonomi semakin terkekang," ujar Erwin, kepada IDN Times, Selasa (2/11/2021).

1. Suplai dan permintaan barang cenderung stabil

Lampung Inflasi Oktober 0,10 Persen, Ekonom Beri Warning ke PemerintahANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Erwin menjelaskan, rendahnya nilai inflasi ini menandakan suplai barang dan permintaan terhadap komoditas kelompok harga konsumsi di Lampung cenderung stabil. Itu artinya menunjukan harga-harga barang cenderung stabil dan tidak ada peningkatan.

"Ini bisa berarti juga kalau demand-nya tidak terlalu besar, dalam hal ini suplai terbatas yang akhirnya inflasi rendah. Oleh karena itu, agar inflasi dikisaran 2-4 persen, tentunya dengan meningkatkan daya beli masyarakat," terang dia.

Selain itu, peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga dapat mendukung stabilitas inflasi. "Langkah ini bisa terus dilakukan dengan mendorong pegiat UMKM di tengah penantian berakhirnya pandemik," sambungnya.

2. Ingatkan pemerintah bikin kebijakan penunjang sektor ekonomi

Lampung Inflasi Oktober 0,10 Persen, Ekonom Beri Warning ke Pemerintahflickr.com

Di tengah berbagai upaya meningkatan capaian inflasi tersebut, Erwin turut mengingatkan pemerintah terkait langkah kebijakan semasa penerapan aturan PPKM. Pasalnya, bukan tak mungkin itu bakal kembali mempengaruhi penanggulangan ekonomi yang hingga detik ini masih terus diperjuangkan.

"Kita tahu beberapa hari ini ada berita menyebutkan kalau COVID-19 kembali mulai meningkat, sehingga pemerintah juga perlu waswas dalam menyikapi pertumbuhan ekonomi. Ingat, bagaimana caranya kebutuhan makanan masyarakat harus bisa terpenuhi dengan baik," harap pria berkacamata ini.

Baca Juga: Transportasi Penyumbang Inflasi Tertinggi September 2021 Lampung

3. Inflasi Oktober 2020 Lampung sebesar 1,45 persen

Lampung Inflasi Oktober 0,10 Persen, Ekonom Beri Warning ke PemerintahKepala BPS Provinsi Lampung, Faizal Anwar (IDN Times/Istimewa)

Selaras dengan pendapat itu, Kepala BPS Lampung, Faizal Anwar menyampaikan, provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai telah mengalami inflasi sebesar 0,10 persen di kurun waktu Oktober 2021. Inflasi itu tertinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing-masing 0,31 persen.

"Oktober 2021, IHK Lampung mengalami kenaikan indeks dari 106,96 pada
September 2021 menjadi 107,07 pada Oktober 2021. Dengan demikian terjadi
inflasi sebesar 0,10 persen," kata Faizal, melalui keterangan resminya.

Selain itu, bila pencatatan merujuk penghitungan inflasi tahun kalender Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,67 persen. "Inflasi tahun ke tahun Oktober 2021 terhadap Oktober 2020 adalah sebesar 1,45 persen," sambung Faizal.

4. Ada 5 kelompok jadi penyumbang inflasi tertinggi

Lampung Inflasi Oktober 0,10 Persen, Ekonom Beri Warning ke Pemerintaheconomy.okezone.com

Dari total sebelas kelompok pengeluaran, Faizal menyampaikan, terdapat lima kelompok mengalami inflasi yaitu, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga inflasi sebesar 0,31 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga 0,23 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,04 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,02 persen.

Namun sebaliknya, tiga kelompok lain harus mengalami penurunan indeks atau deflasi. Itu meliputi kelompok transportasi 0,31 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,16 persen; dan kelompok kesehatan 0,14 persen.

"Sementara, tiga kelompok lainnya yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok pendidikan dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya. Inj tidak mengalami perubahan indeks," terangnya.

5. Dua kota pemantauan di Lampung sama-sama alami inflasi

Lampung Inflasi Oktober 0,10 Persen, Ekonom Beri Warning ke PemerintahTugu Adipura Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Oktober 2021, Faizal menerangkan, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dan Kota Metro inflasi 0,32 persen.

Menurutnya, torehan inflasi di dua kota Lampung tersebut lantaran
kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi tertinggi yaitu, 0,09 persen.

"Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi pada bulan Oktober 2021 adalah subkelompok makanan yaitu sebesar 0,08 persen," tandasnya.

Baca Juga: Inflasi Oktober Rendah, BI Lampung: Waspada Peningkatan Akhir Tahun

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya