Kinerja Ekonomi Lampung Triwulan Tiga 2022 Mulai Membaik 

Sektor terdampak pandemik COVID-19 mulai tumbuh positif

Bandar Lampung, IDN Times - Berdasarkan hasil KSA pada triwulan tiga 2022, produksi komoditas tanaman pangan di Provinisi Lampung mengalami penurunan baik q to q maupun yoy. Hal itu disampaikan langsung Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Lampung Tribuana Kartikasari melalui konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022).

Menurutnya, komoditas mengalami penurunan produksi q-to-q yaitu jagung, padi, ubi kayu, kacang tanah dan ubi jalar. Sedangkan secara yoy, komoditas mengalami penurunan produksi adalah ubi kayu, jagung, ubi jalar, kacang tanah dan ijo. Sedangkan produksi komoditas perkebunan meningkat baik kituki maupun yoy.

"Hal itu karena musim giling tebu masih berjalan dan peningkatan produksi panen sawit yang dipicu naiknya harga CPO dan perpanjangan bebas tarif ekspor CPO,” kata Tribuana.   

1. Kinerja ekonomi triwulan tiga 2022 diangkat 3,91 persen

Kinerja Ekonomi Lampung Triwulan Tiga 2022 Mulai Membaik ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Dari catatan peristiwa tersebut, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung triwulan tiga 2022, atas dasar harga berlaku sebesar Rp108,28 triliun dan atas dasar harga konstan Rp66,95 triliun. Jika dibandingkan dengan triwulan dua 2022 ekonomi provinsi Lampung secara q-to-q mengalami pertumbuhan sebesar 0,84 persen. Tribuana mengatakan, jika dibanding triwulan tiga 2021, ekonomi Lampung tumbuh sebesar 3,91 persen. 

“Secara kumulatif, dari triwulan satu sampai tiga 2022, pertumbuhan ekonomi Lampung sebesar 4,02 persen,” jelas Tribuana.  

Jika dilihat momentum pemulihan ekonomi Lampung, menurut Tribuana secara q to q pertumbuhan ekonomi triwulan tiga 2022 sejalan dengan pola triwulanan yaitu triwulan tiga selalu tumbuh positif dan lebih rendah dari triwulan dua.

"Jika dilihat lebih dalam, tren pertumbuhan q to q, mulai dari 2019 antar triwulan menunjukkan tren terus meningkat. Sedangkan yoy, kinerja ekonomi triwulan tiga 2022 sudah lebih baik. Hal ini menandakan pemulihan ekonomi yang berlangsung sejak triwulan dua 2021 terus berlanjut,” terangnya. 

2. Dari sisi lapangan usaha, 15 kategori tumbuh positif, 2 kategori terkontraksi

Kinerja Ekonomi Lampung Triwulan Tiga 2022 Mulai Membaik ilustrasi usaha

Berdasarkan data BPS Provinsi Lampung, pertumbuhan ekonomi triwulan tiga 2022 dibanding triwulan dua 2022 secara q to q, sisi lapangan usaha dari 17 kategori ada 15 kategori tumbuh positif, dua kategori terkontraksi. Tribuana menjelaskan, lapangan usaha memiliki pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, tumbuh sebesar 6,86 persen. Terendah pada kategori perhutanan, pertanian dan perikanan yang terkontraksi sebesar 2,95 persen. 

Kemudian, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tinggi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 14,17 persen dan terendah pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga terkontraksi 1,41 persen.  

Baca Juga: Masyarakat Sibuk, BPS Sulit Minta Waktu Warga Pendataan Regsosek 

3. Ekonomi Lampung masih didominasi tiga kategori

Kinerja Ekonomi Lampung Triwulan Tiga 2022 Mulai Membaik Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian, pertumbuhan ekonomi triwulan tiga 2022 dibanding triwulan tiga 2021 atau secara yoy, dari sisi lapangan usaha, 12 kategori tumbuh positif. Pertumbuhan tertinggi pada kategori jasa lainnya sebesar 38,54 persen. Kemudian, lima kategori kontraksi, terdalam pada pertambangan dan penggalian sebesar 3,75 persen. 

Tribuana mengatakan, ekonomi Lampung masih didominasi oleh tiga kategori utama yaitu pertanian, industri dan perdagangan. Sehingga secara bersama-sama tiga kategori ini mendominasi aktivitas produksi sebesar 56,51 persen. 

Jika dilihat masing-masing kategori, pendorong utama perkonomian Lampung adalah kategori pertanian, untuk triwulan tiga 2022, secara yoy mengalami kontraksi sebesar 0,35 persen. Itu disebabkan menurunnya produksi beberapa komoditas di beberapa tanaman pangan.

Sedangkan kategori industri pengolahan secara yoy tumbuh positif sebesar 1,58 persen dipengaruhi meningkatnya produksi makanan dan minuman baik industri besar sedang maupun mikro kecil.  

“Kategori pertambangan juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi sebesar 16,17 persen. Salah satunya dipengaruhi adanya penyelenggaraan beberapa festival dan pesta rakyat mendorong meningkatnya aktivitas perdangangan,” jelasnya.  

4. Komponen ekspor ini memberikan pertumbuhan tertinggi di triwulan tiga

Kinerja Ekonomi Lampung Triwulan Tiga 2022 Mulai Membaik ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut Tribuana menjelaskan, sumber pertumbuhan ekonomi Lampung dari sisi lapangan usaha, pada triwulan tiga 2022 secara yoy, perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,97 persen. Kemudian dari sisi pengeluaran ada enam komponen namun lima komponen mengalami pertumbuhan positif dan satu komponen konsumsi pemerintah terkontraksi 8,40 persen.  
 
Menurutnya, distribusi atau kontribusi terhadap perekonomian Provinsi Lampung dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga. Kemudian diikuti oleh komponen ekspor dan PMTB.  

“Pada komponen ekspor tumbuh 10,54 persen. Jadi komponen ekspor ini memberikan pertumbuhan tertinggi di triwulan tiga. Ini dipengaruhi volume dan nilai ekspor barang dan jasa baik ekspor ke luar negeri atau antar daerah,” terangnya.  

5. Sempat terdampak pandemik, sektor jasa mulai tumbuh

Kinerja Ekonomi Lampung Triwulan Tiga 2022 Mulai Membaik Ilustrasi deretan angkutan kota. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Ekonomi Provinsi Lampung sampai dengan triwulan III-2022 (c-to-c) tumbuh sebesar 4,02 persen. Dari sisi lapangan usaha, 13 kategori tumbuh positif dan 4 kategori terkontraksi. Tribuana mengatakan, pertumbuhan tertinggi di dominasi oleh sektor jasa. Di mana saat pandemik COVID-19, sektor jasa paling terdampak dan saat ini mulai bangkit kembali.  

“Bisa dilihat nilai pertumbuhan sektor jasa cukup tinggi, antara lain jasa lainnya, transportasi, jasa perusahaan, perdagangan besar dan eceran, akomodasi makan dan minum, tumbuh di atas 10 persen,” ujarnya. 

Selanjutnya dari sisi pengeluaran, secara c to c, ekspor memberikan pertumbuhan tertinggi sebesar 7,05 persen didorong oleh meningkatkan ekspor luar negeri, antar daerah. Kemudian pertumbuhan tertinggi kedua pada komponen konsumsi rumah tangga, 4,78 persen.  

Baca Juga: Oktober 2022 Lampung Deflasi 0,47 Persen, Ini Pemicunya

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya