XL Axiata Beber Kinerja Perusahaan 2020, Ini Fakta-faktanya

Siapkan beragam layanan digital masa depan

Meskipun harus menghadapi kompetisi industri yang sangat ketat ditengah situasi pandemik COVID-19, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) tetap berhasil mencatat pertumbuhan solid. XL Axiata meraih peningkatan pendapatan layanan lebih dari 6 persen dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya (YoY).

Selain itu, tingkat profitabilitas yang berkelanjutan juga terjaga dengan baik. Tercatat, EBITDA meningkat sebesar 31 persen YoY, dan perusahaan kembali mencetak laba bersih dinormalisasi sebesar Rp679 miliar.

Periode 2020, kontribusi pendapatan dari data mencapai 92 persen, dengan penetrasi smartphone mencapai 89 persen yang merupakan tertinggi secara industri. Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari tahun sebelumnya Rp35.000 menjadi Rp36.000.

Dari sisi kondisi finansial, neraca perusahaan tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah mendapat tambahan dari hasil penjualan menara. Free Cash Flow (FCF) juga ada pada tingkat yang sehat, yaitu sebesar Rp 6,46 triliun atau meningkat hingga 76% YoY. XL Axiata saat ini juga tidak memiliki pinjaman dalam denominasi US Dollar, sebesar 67% di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan

1. Momentum bangun keintiman dengan pelanggan

XL Axiata Beber Kinerja Perusahaan 2020, Ini Fakta-faktanyaPresiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini. (IDN Times/Istimewa).

Presiden Direktur & CEO XL, Axiata Dian Siswarini, mengatakan, sepanjang tahun 2020, pihaknya berfokus pada keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan otomatisasi dan simplicity. Pada saat yang sama, operator ini terus membangun keintiman dengan pelanggan.

Caranya, memastikan kedua merek yaitu XL dan AXIS mencapai NPS (net promotor score) yang kuat pada segmen pelanggan. Itu lantaran menjadi target melalui beragam produk yang sesuai kebutuhan mereka, serta peningkatan kualitas jaringan secara berkesinambungan.

“Terkait pandemik, kami memastikan kelangsungan bisnis perusahaan tidak terganggu dengan menerapkan adaptasi pada norma baru,” jelasnya dalam pernyataan tertulis diterima IDN Times, Senin (15/2/2021).

2. Beban operasional perusahaan turun 15 persen

XL Axiata Beber Kinerja Perusahaan 2020, Ini Fakta-faktanyaIlustrasi statistik grafik pertumbuhan perusahaan. (Pixabay.com/photomix-company-1546875)

Dari sisi beban operasional perusahaan, Dian mengatakan per akhir 2020 turun sebesar 15 persen YoY. Itu terkait berkurangnya beban infrastruktur hingga persen YoY hasil dari adopsi IFRS 16.

Hal serupa juga terjadi pada interkoneksi dan beban langsung lainnya juga turun 25 persen YoY. Itu terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan trafik layanan SMS dan voice.

Begitu juga beban pemasaran menurun 8 persen YoY karena pergeseran pengeluaran yang kini lebih banyak pada penggunaan saluran digital.

Baca Juga: XL Axiata Bagi 350 Ribu Paket Internet Gratis Khusus Pelajar Lampung

3. Trafik data 2020 meningkat 47 persen

XL Axiata Beber Kinerja Perusahaan 2020, Ini Fakta-faktanyaData Penggunaan Internet di Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada sisi jaringan, trafik data sepanjang 2020 meningkat 47 persen YoY dari 3.320 Petabyte menjadi 4.869 Petabyte. Sementara itu jika dihitung per kuartal, trafik di akhir kuartal keempat, trafik data meningkat 8 persen QoQ.

“Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 57,89 juta, meningkat dari kuartal sebelumnya sebanyak 56,88 juta,” kata Dian.

Terkait realokasi kapasitas 3G ke 4G yang dipercepat selama periode satu tahun di 2020 juga dilakukan perusahaan. Itu seiring penurunan trafik penggunaan layanan 3G yang hanya mencapai kurang dari 10 persen dari total trafik data.

Meskipun demikian, upaya mengurangi umur aset 3G yang berguna tersebut sejalan dengan tujuan untuk menghasilkan penghematan depresiasi yang akan meningkatkan profitabilitas di masa depan.

Pandemik COVID-19 tidak menghalangi XL Axiata untuk terus membangun jaringan. Hingga akhir 2020, XL Axiata tercatat memiliki total lebih dari 144 ribu BTS. Jumlah ini meningkat sekitar 11 persen YoY. Dari total sebanyak itu, 54.297 merupakan BTS 4G. Jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Republik Indonesia.

4. Banyak usung penawaran baru 2020

XL Axiata Beber Kinerja Perusahaan 2020, Ini Fakta-faktanyaIDN Times/Anggun Puspitoningrum

XL Axiata mencatat, periode 2020 mengenalkan sejumlah penawaran baru. Antara lain untuk pelanggan layanan prabayar ada XL Xtra Unlimited Turbo, dan Unlimited 1 jam. Untuk pelanggan paskabayar ada Prio Flex dan myPRIO unlimited.

Bagi pelanggan AXIS tersedia Edu-Pack, Owsem 48GB + Unlimited Games 30 hari, dan Bronet 24 Jam 8GB 7 hari, Selain itu, juga diluncurkan paket XtraBelajar sebagai salah satu dukungan para pelajar dan mahasiswa guna dalam rangka mendukung program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Pemanfaatan digital IT, artificial intelligent dan data analytics juga terus dilanjutkan perusahaan untuk mengidentifikasi apa saja kebutuhan setiap segmen pelanggan atas layanan telekomunikasi dan data. “Dengan demikian perusahaan bisa lebih tepat dalam pembuatan produk layanan baru yang memang dibutuhkan setiap segmen pelanggan. Selain itu, penawaran produk juga bisa lebih terarah, sesuai dengan karakter setiap segmen,” urai Dian.

5. Terus lanjutkan proses fiberisasi jaringan menuju 5G

XL Axiata Beber Kinerja Perusahaan 2020, Ini Fakta-faktanyaApkomindo

Guna menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan. Fiberisasi ini untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area karena salah satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transport menjadi lebih besar. Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang sejumlah layanan data dengan kapasitas besar, seperti antara lain live video streaming.

Dian mengatakan, XL Axiata melihat sejumlah peluang positif di industri telekomunikasi Indonesia. Salah satunya adalah terkait kemungkinan terjadinya konsolidasi operator, di mana hal tersebut akan membawa dampak yang menyehatkan industri telekomunikasi secara umum.

Ia juga menyoroti cara kerja digital, sekolah, dan kehidupan sehari-hari akan menciptakan permintaan data dalam jangka panjang. Peluang lainnya berupa peningkatan permintaan layanan fixed broadband (FTTH).

“XL Axiata telah memiliki layanan XL Home dengan area layanan yang terus meningkat, serta sambungan yang terus bertambah. Terakhir, XL Axiata melihat adanya momentum kuat di tahun ini untuk terus memperluas jaringan di luar Jawa sebagai investasi berkelanjutan.

6. Siapkan beragam layanan masa depan

XL Axiata Beber Kinerja Perusahaan 2020, Ini Fakta-faktanyawww.indra92.id

Dalam melaksanakan transformasi digital operasional perusahaan, XL Axiata telah menjalankan sejumlah inisiatif yang strategis. Selain implementasi platform Zero Touch Operation, inisiatif yang telah diimplementasikan antara lain Google Cloud - Hybrid-Cloud, Cloud Core 5G-Ready, Customer Identity and Access Management (CIAM), SAP S/4 HANA Cloud, Omnichannel Customer Value Management (CVM), dan Multi Channel Campaign Management (MCCM).

Untuk memberikan pengalaman yang lebih baik untuk pelanggan, XL Axiata juga telah meluncurkan aplikasi myXL yang telah disederhanakan dan lebih mudah digunakan karena memiliki kemampuan mempersonalisasi setiap pelanggan.

Layanan masa depan selanjutnya adalah Live.On, yang memungkinkan setiap pengguna mendapatkan kendali penuh atas layanan data paket data yang besar dengan satu kuota untuk menentukan semua aplikasi yang dibutuhkan, jaringan, dan masa waktu penggunaan.

Baca Juga: 5 Fakta HUT Ke-24 XL Axiata, Donasi Smartphone dan YouTube Gratis

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya