TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masyarakat Diminta Berhati-hati dan Tidak Asal Ikutan Boikot

Dapat menjadi bumerang

Instagram.com/boycott_israel_

Intinya Sih...

  • Masyarakat diminta hati-hati dalam boikot agar tidak berdampak PHK.
  • Boikot Israel diharapkan mendorong pemerintah untuk pemutusan relasi G2G.
  • Tanpa boikot, ekonomi Indonesia melemah dan mengalami deflasi serta gelombang PHK.

Masyarakat diminta berhati-hati dan tidak asal ikutan dalam mengikuti seruan boikot. Pasalnya, boikot dapat menjadi bumerang jika tidak dilakukan secara seksama dan terukur.

Ketua Dewan Pakar Pusat Studi Siyasah dan Pemberdayaan Masyarakat (PS2PM) Yogyakarta, Dr. M Muslich KS mengatakan, boikot yang tidak terukur dapat berbuah gelombang PHK kepada masyarakat. Maka dari itu, dia meminta masyarakat memiliki strategi tepat agar tidak jatuh korban dari masyarakat.

"Dalam konteks isu (boikot) jangan ada korban kalau bisa. Tapi strategi boikot itu kita pola sedemikian rupa sehingga menjadikan isu itu tidak menjadi sesuatu bumerang bagi kita," kata Muslich dalam keterangan resmi, Senin (16/9/2024).

Baca Juga: Anggota DPRD Fraksi PDIP di Lampung Dilarang Gadai SK Pengangkatan

1. Dorong kebijakan pemerintah

Agar tidak menjadi bumerang menurut Muslich, salah satunya mendorong kebijakan di level pemerintah agar tidak lagi berhubungan secara government to government (G2G) dengan Israel. Seperti diketahui, meski Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik formal, namun kedua negara tetap menjaga kontak perdagangan, pariwisata dan keamanan.

Mengutip kementerian perdagangan (kemendag), impor dari Israel untuk Indonesia meningkat ratusan persen secara tahunan (yoy). Pada periode Januari hingga April 2024, impor Israel ke Indonesia meningkat 336 persen secara yoy menjadi US$29,2 juta atau setara dengan Rp479,6 miliar.

Perdagangan antar kedua negara tidak hanya sampai pada produk fisik semata namun juga software atau perangkat lunak mata-mata. Sejak 2017, sejumlah perusahaan asal Israel ditengarai telah menjual teknologi penyadapan ke Indonesia seperti Pegassus untuk menyadap perangkat elektronik.

2. Boikot perlu strategi

Investigasi Amnesty International menemukan teknologi dan alat-alat penyadapan itu dipesan sejumlah lembaga negara, di antaranya Polri dan Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN). Muslich menyebut, melalui pemutusan relasi G2G, tekanan ekonomi dapat lebih dirasakan oleh Israel.

Hal itu tentunya akan lebih berdampak pada agresi militer Israel kepada Palestina. "Yang harus kita lakukan sehingga dampak boikot sendiri akan dapat bermanfaat untuk kepentingan politik luar negeri kita terkait dengan agresi itu," ucap Muslich.

"Bagaimana strategi kita [boikot] jalan tapi korban jangan sampai terjadi yang begitu dahsyat," sambung Muslich.

Berita Terkini Lainnya