Siswa MAN 2 Bandar Lampung Sulap Vespa Konvensional jadi Motor Listrik

Sempat ditunggangi Menag Yaqut

Intinya Sih...

  • Siswa MAN 2 Bandar Lampung mengonversi Vespa menjadi motor listrik yang mencuri perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas.
  • Vespa listrik buatan siswa kelas 12 MAN 2 Bandar Lampung memiliki spesifikasi berbeda dan mampu menempuh jarak sekitar 100 Km.
  • Guru Keterampilan MAN 2 Bandar Lampung menjelaskan bahwa pengerjaan Vespa BBM menjadi motor listrik ini memerlukan biaya sekitar 40 juta rupiah.

Bandar Lampung, IDN Times - Siswa MAN 2 Bandar Lampung mengonversi kendaraan jenis Vespa 2 tak menjadi motor listrik. Inovasi ini sempai mencuri perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas saat ditampilkan dalam pameran Devotion Experience (Dev-X) Kemenag.

Vespa Listrik itu merupakan buah karya Fuzi Nur Ilahi dan M Angga Yulizar, siswa kelas 12 MAN 2 Bandar Lampung menjadi pelaku berhasil merakit motor listrik tersebut.

"Kebetulan madrasah kami adalah madrasah keterampilan. Kami dan tim punya ide untuk mengubah Vespa berbahan bakar minyak menjadi berbahan listrik," kata Fuzi dan Angga di anjungan Direktorat Kurikilum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).

1. Bisa tempuh jarak sampai 100 Km

Siswa MAN 2 Bandar Lampung Sulap Vespa Konvensional jadi Motor ListrikPenampakan vespa listrik karya Siswa MAN 2 Bandar Lampung di acara Devotion Experience (Dev-X) yang merupakan puncak peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2023). (IDN Times/Istimewa).

Dikatakan Fuzi, ide pembuatan motor listrik ini berawal dari program konversi BBM ke motor listrik. Alhasil, dipilihnya Vespa karena ketersediaan bahan cukup banyak.

Menurutnya, dua motor Vespa dipamerkan memiliki spesifikasi berbeda, Vespa biru menggunakan aki kering 12 V, 20.2 AH, dengan motor penggerak berdaya 1.500 watt.

Kemudian Vespa merah menggunakan baterai lithium-ion dengan motor berdaya 3.000 watt, setara dengan kekuatan motor Tiger.

"Untuk pengisian baterai, Vespa konversi motor listrik ini bisa sampai empat jam dan bisa menempuh jarak sekitar 100 Km," katanya.

Baca Juga: Cerita Natasya Alumni ITERA Raih Beasiswa S2 Kementrian Malaysia

2. Menag Yaqut harapkan karya inovasi dapat dukungan berbagai pihak

Siswa MAN 2 Bandar Lampung Sulap Vespa Konvensional jadi Motor ListrikPenampakan vespa listrik karya Siswa MAN 2 Bandar Lampung di acara Devotion Experience (Dev-X) yang merupakan puncak peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2023). (IDN Times/Istimewa).

Dalam pameran tersebut, Menag Yaqut didampingi Kakanwil Kemenag Provinsi Lampung Puji Raharjo sempat mencoba Vespa tersebut. Ia mengatakan, ini merupakan bukti nyata siswa madrasah tidak hanya mampu dalam bidang agama, melainkan juga mampu menunjukkan kemampuan terbarukan.

Menurutnya, inovasi ini mampu menjadi modal penting bagi kesuksesan hidup para siswa-siswi di masa depan.

“Ini adalah bentuk pembekalan kepada para siswa madrasah yang ketika nanti lulus dari madrasah, mereka memiliki kemampuan untuk pengembangan usaha. Kita berharap kreativitas ini bisa terus berkembang dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat diproduksi lebih luas," ucapnya.

3. Biaya sekitar Rp40 juta

Siswa MAN 2 Bandar Lampung Sulap Vespa Konvensional jadi Motor ListrikPenampakan vespa listrik karya Siswa MAN 2 Bandar Lampung di acara Devotion Experience (Dev-X) yang merupakan puncak peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2023). (IDN Times/Istimewa).

Guru Keterampilan MAN 2 Bandar Lampung, Abdullah menjelaskan, pengerjaan Vespa BBM menjadi motor listrik ini dengan konversi mesin sekitar 2-3 hari, sedangkan pengerjaan rangka bisa sampai dua minggu.

Ia mengatakan, ada banyak pihak mulai tertarik untuk membeli unit konversi motor listrik tersebut. Tapi hasil praktik siswa MAN 2 Bandar Lampung ini memang tidak diperjualbelikan.

"Biaya pengerjaan motor Vespa ini diperkirakan habis sekitar 40 juta. Jika dikerjakan secara massal, mungkin harganya bisa lebih murah lagi," katanya.

4. Kebanggaan siswa madrasah menciptakan kreasi baru

Siswa MAN 2 Bandar Lampung Sulap Vespa Konvensional jadi Motor ListrikGerbang utama MAN 1 Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Kepala Badan Litbang Kemenag, Amien Suyitno menambahkan, konversi motor listrik dilakukan siswa madrasah menjadi kebanggaan karena mampu menciptakan kreasi baru.

"Talenta-talenta seperti ini harus dikembangkan terus oleh madrasah, karena ke depan orang-orang yang akan dibutuhkan adalah yang punya skill, punya talenta, yang punya kemampuan bisa beradaptasi," kata dia.

Oleh karena itu, kreasi diciptakan ini menunjukkan madrasah sudah setara dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya. Di samping itu, madrasah memiliki keunggulan tak dimiliki sekolah lain yakni, dari sisi penguatan karakter spiritual dan sains-teknologi. "Jadi anak madrasah sudah harus bangga, tapi jangan lupa ada tantangan lebih besar. Maka harus terus belajar, belajar, belajar," tandasnya.

Baca Juga: Kian Menjamur Pasca COVID-19, Kafe di Lampung jadi Usaha Menjanjikan

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya