Mengenal Srawung Seni Sawah, Festival Seni Tari dan Musik di Lampung

Peserta tak hanya dari Lampung tapi juga luar negeri

Intinya Sih...

  • Indonesia memiliki lebih dari 3.000 jenis tari tradisional, setiap tarian memiliki sejarah dan ciri khasnya masing-masing.
  • Festival kesenian tari dan musik bernama Srawung Seni Sawah di Lampung Selatan digelar setiap tahun pada Januari.
  • Peserta festival tidak hanya berasal dari Lampung, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia dan negara lain seperti Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Peru, dan Ekuador.

Lampung Selatan, IDN Times - Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan budayanya. Ada lebih dari 3.000 jenis tari tradisional di seluruh wilayah Indonesia. Setiap tarian memiliki sejarah dan ciri khasnya masing-masing.

Biasanya kita bisa melihat pentas tari tradisional ini di acara-acara adat rutin atau eventual seperti festival daerah. Di Lampung, khususnya di Lampung Selatan ternyata ada festival kesenian tari dan musik cukup besar yang diadakan setiap tahunnya. Festival itu bernama Srawung Seni Sawah.

Ketua komite Tari Dewan Kesenian Lampung sekaligus pembentuk Srawung Seni Sawah, Agus Gunawan mengatakan festival ini digelar setiap tahun pada Januari, di Desa Triharjo, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan.

Baca Juga: 5 Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Digelar Elit Politik di Lampung

1. Sejarah festival

Mengenal Srawung Seni Sawah, Festival Seni Tari dan Musik di LampungSrawung Seni Sawah Lampung Selatan. (Instagram/pelanginanakindonesia)

Agus menjelaskan, festival ini berawal dari keprihatinannya terhadap masyarakat khususnya anak-anak di lingkungan ia mengajar terhadap keberadaan sawah. Ia bercerita anak-anak saat ini ternyata mengenal sawah hanya sebatas nama saja.

“Mereka tahu padi. Tapi gak pernah lihat atau menyentuh padi. Kan miris sekali. Sehingga Tahun 2020 itu, saya yang koordinatori atau jadi ketua pelaksana untuk acara ini,” katanya pada IDN Times, Senin (29/4/2024).

Tujuan festival ini sendiri, ia mengatakan agar masyarakat bisa lebih sadar tentang pentingnya sawah, lahan, tanaman dan pengembangannya.

“Saya juga mau bagaimana kita, sebagai pelaku seni bisa memperkenalkan atau mengajak kembali mastarakat tentang pentingnya sawah dan lingkungan kita lewat karya seni,” ujarnya.

2. Peserta festival tak hanya dari Lampung tapi juga luar negeri

Mengenal Srawung Seni Sawah, Festival Seni Tari dan Musik di LampungSrawung Seni Sawah Lampung Selatan. (Instagram/Puguh Nurohim)

Agus mengatakan, peserta festival tak hanya dari Lampung saja tapi juga dari berbagai daerah bahkan negara lain. Di antaranya ada dari Jakarta, Solo, Yogyakarta dan dari luar Indonesia yakni Australia dan Amerika Serikat.

“Kemarin juga ada dari Meksiko, Peru dan Ekuador. Yang dari Ekuador ini malah udah hubungi kita karena pengin ikut lagi. Mereka ini sebagai peserta atau penampil, jadi bukan hanya sebagai tamu untuk menonton,” jelasnya.

Festival ini pun cukup unik karena memilih lahan sawah dan kebun sebagai tempat pementasan seni. Agus mengatakan hal itu merupakan poin penting di mana masyarakat dibawa masuk ke dalam tujuan festival.

3. Selalu ada hal baru tiap tahun

Mengenal Srawung Seni Sawah, Festival Seni Tari dan Musik di LampungSrawung Seni Sawah Lampung Selatan. (Instagram/Puguh Nurohim)

Agus melanjutkan, acara ini terbuka untuk umum. Sehingga siapapun boleh datang dan menonton pementasan karya seni di dalamnya. Tak hanya ada penyaji tari, tapi juga ada seniman musik, dan pertunjukan lainnya.

"Acara ini kan berlangsungnya seminggu penuh. Jadi tiap hari itu ada kegiatan masing-masing seperti workshop, lomba tradisional, pasar rakyat, dan sebagainya. Nanti puncaknya ada di hari terakhir, di situ ada pertunjukan dari para seniman,” paparnya.

Ia menambahkan, setiap tahun akan ada hal baru yang di bawakan oleh pementas misalnya dengan melibatkan ternak sawah yakni sapi dan sebagainya sehingga acara lebih meriah.

“Saya juga pengin sih melibatkan seni rupa misalnya pelukis, jadi nanti mereka ikut di acara itu dan nanti bisa unjuk kebolehan menggambarnya di sana. Ini bisa jadi ide menarik buat tahun depan,” jelasnya.

Baca Juga: Tari Kreasi dan Modern Lemahkan Minat Generasi Muda Tekuni Tari Tradisi

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya